,


Sudah cukup lama rasanya saya tidak berkeliling Jogja menggunakan sepeda. Mungkin yang pertama adalah karena musim yang sekarang kurang bersahabat. Hampir setiap hari diguyur hujan terus-terusan. Ditambah lagi dengan pekerjaan yang sekarang juga lagi banyak (sok sibuk). :D
Hari sabtu kemarin akhirnya disempatkan lagi jalan-jalan untuk melihat-lihat sekitar Jogja menggunakan sepeda. Sebetulnya sih sudah dari hari jum'at bawa sepeda ke kantor, karena malam harinya hujan deras. Akhirnya saya putuskan untuk bermalam di rumah teman saya yang tinggal di Condong Catur. Walaupun tetap kehujanan, paling tidak rumahnya lebih dekat dari kantorku dibandingkan harus pulang ke kontrakan yang nun jauh di Cebongan sana. :(

,

Jogja sepertinya tidak akan pernah kehabisan tempat (wisata) baru untuk dikunjungi. Tempat yang sebenarnya sederhana, bisa jadi tempat wisata yang dikunjungi oleh banyak orang. Seperti Jembatan Gantung Selopamioro yang ada di Imogiri, Bantul ataupun Blue Lagoon yang ada di Ngemplak, Sleman. Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa dengan kedua tempat tersebut. Tapi memang kedua tempat tersebut bagus untuk yang hobi memotret ataupun dipotret. Jembatan Gantung Selopamioro dan Blue Lagoon menjadi lebih terkenal setelah banyak orang menulisnya dalam blog ataupun mengunggah hasil jepretan foto mereka ke dalam media sosial.
,
Photo taken by Syaiful Syukri
Akhirnya pada hari sabtu (11/10) yang lalu, saya berkesempatan untuk mendaki gunung beneran. Sebelumnya sih cuma mendaki yg katanya gunung tapi tidak terlalu tinggi. Kesempatan ini bermula ketika Herman, pacar teman sekantor saya bilang dia mau muncak ke Gunung Merapi bareng anak-anak Kaskus. Langsung aja deh saya bilang mau ikutan gabung juga, soalnya udah beberapa berencana ikut mendaki tapi selalu gagal karena beberapa hal. Nggak nyia-nyiain kesempatan ini.
,
Sudah seperti biasanya, hari sabtu dan minggu merupakan hari besar saya untuk berjalan-jalan. Karena saya termasuk pejalan dengan budget yang sangat terbatas (sekali), makanya saya pilih jalan-jalan ketempat yang dekat-dekat saja. Dan seperti biasanya Solo kembali menjadi pilihan. :D

Awalnya sih mau jalan-jalan sendiri di Solo, tapi ternyata pas menghubungi teman saya ternyata dia pas lagi pulang Solo. Yasudahlah akhirnya saya memaksa dia untuk mengantarkan jalan-jalan. Sambil nunggu teman saya datang, saya sempatkan dulu untuk jalan-jalan disekitar Gladak sambil foto-foto. Apes banget kayaknya buat saya yang jomblo ini,karena hampir semua sudut di Gladak ini dipenuhi orang yang lagi pacaran, Pakai acara gandengan tangan segala didepan umum, bikin para jomblo ngiri aja.:D

,

Kalau kata temen saya sih tulisan yang kali ini edisi orang kampung yang sombong, :D gimana enggak sombong maenannya sekarang di hotel. Biasanya juga mainan di sawah. Hahaha
Ceritanya sih begini, ke Ibis Style itu buat ketemu temen yang datang dari Belanda buat liburan. Sekalian aja ya mumpung masuk hotel buat foto-foto sekalian. Maklumlah belum tentu dua tahun sekali bisa masuk hotel kaya gini. Kebetulan temen saya yang dari Belanda itu ngajak makan siang bareng di hotel, nasib baik banget kalau ada undangan makan buat anak kos kaya saya ini.

,
Jogja itu sangat identik sama yang namanya angkringan. Tempat ini adalah salah satu tempat favorit bagi anak-anak kos yang ada di Jogja, salah satunya adalah saya. Terutama kalau lagi tanggal tua untung menyambung hidup sampai bulan berikut. :D Ke angkringan itu tidak cuma karena murahnya aja, tapi di angkringan itu juga bisa mengakrabkan kita sama teman. Sama orang yang tidak kenal juga kadang, asal mau ikutan nimbrung ngobrol aja.




,
Bangkok adalah kota pertama yang saya injak di luar Indonesia. Butuh banyak sekali perjuangan sampai pada akhirnya saya bisa sampai di kota yang dalam ingatan masa kecilku sangat melekat dengan nama buah-buahan. Gimana enggak yang nama buah-buahan yang aku tau ada embel-embel Bangkoknya. Mulai dari jambu sampai dengan pepaya Bangkok.

,
Sebenarnya nama Pantai Parang Tritis sudah sangat familiar ditelingaku sejak SD dulu. Soalnya setiap ngadain piknik ke Jogja, Pantai Parang Tritis menjadi salah satu tujuan utama buat dikunjungi. Dulu pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul belum ngehits kaya sekarang ini.Tapi ya waktu SD dulu nggak pernah diijinin sama orang tua buat ikutan pergi jauh-jauh, soalnya saya termasuk orang yang lemah mungkin. Pergi jauh dikit naik mobil aja dah muntah-muntah. Apalagi Jogja yang yang jaraknya sekitar 5 jam perjalanan dari kampungku. Duhhhh betapa ndesonya saya jaman dulu. :D


,
Bukan karena latah atau mau ikut-ikutan sih, tapi penasaran juga sama tempat yang satu ini gara-gara dimana mana lagi bahas tempat yang lagi ngehits banget di Jogja ini. Mulai dari twitter, facebook, sampai teman di Path banyak yang posting foto di Blue Lagoon ini. Nggak direncanain juga minggu pagi kemarin buat pergi kesana, iseng aja pagi-pagi nanya temen saya  si traveler cupu dia udah pernah ke Blue Lagoon apa belum. Karena ternyata dia belum pernah kesana juga, akhirnya kita sepakat buat pergi kesana buat ngilangin rasa penasaran kita.



,

Setelah sekian lama tidak menunaikan hobi kita yang dulu, yaitu camping di pantai. Akhirnya saya bersama-sama teman kembali mulai menggiatkan hobi kita yang tertunda karena kesibukan masing-masing. Kali ini kita putuskan untuk berkemah di Pantai Watulawang, Gunung Kidul. Pantai Watulawang adalah sebuah pantai yang relatif masih sedikit sepi walaupun letaknya sangat dekat dengan Pantai Pulang Sawal atau yang biasa dikenal orang dengan nama Pantai Indrayanti yang sudah sangat terkenal itu.

,
Sudah hampir dua tahun ini saya tinggal dan menetap di Jogja, tapi baru kali ini saya tau kalo Jogja punya acara yang keren kaya FKY 26. Tahun kemarin kemana aja ya? Seperti tahun kemarin masih kebanyakan ngendon didalam kos dan belum terlalu gaul kaya sekarang makanya nggak tau ada acara sekeren ini.

Apa sih FKY 26 itu? Berikut ini penjelasannya ya yang saya kutip dari www.travelmatekamu.com



,
Seperti biasanya minggu sore adalah waktunya untuk berkeliling kota Jogja. Cuma buat menikmati Suasana kota disore hari aja sih, karena sebenarnya sehari-hari juga sudah biasa bersepeda menuju kantor. Tapi memang akhir-akhir Jogja lagi rame-ramenya karena ada beberapa event keren yang digelar bulan ini. Gatau juga apa sekarang lagi musim liburan atau enggak, tapi yang pasti jalanan itu rame banget.




,
Dulu, saya sangat sering pergi ke Embung Tambakboyo untuk sekedar bersepeda atau cuma untuk nongkrong-nongkrong bareng teman. Yappp, sepertinya Embung Tambakboyo juga adalah salah satu tempat jogging favorit di Jogja. Walaupun tidak banyak orang yang tau tentang keberadaan embung (waduk buatan) ini. Padahal letaknya tidak terlalu jauh dari kota di Condong Catur. Kemarin Sore akhirnya berkesempatan lagi kesana setelah sekian lama tidak pernah kesana.




,
Ini adalah yang kedua kalinya saya datang kesini. Yang pertama sih waktu itu ngegowes ke jembatan gantung Selopamioro ini. Tapi kali ini pakai motor kesananya sama teman yang katanya mau bikin paket sepeda wisata di Jogja. Survey tempat gitu deh ceritanya.



,
Displaying photo.jpg

Kalau kamu punya duit dua puluh lima ribu rupiah, Kamu bisa dapat apa jaman sekarang? Pasti cuma bisa buat sekali makan aja ya. Itu juga sih  kalau makannya di pinggiran jalan atau di angkringan. Iya nggak sih? Kalau aku sih kalau aku punya duit dua puluh lima ribu aku bisa nginep di hotel. Seriusan?? Hotel apa jaman sekarang yang harganya 25 ribuan?
,

Seperti biasanya kalau lagi weekend dan lagi nggak ada kegiatan sama sekali, yang saya lakukan adalah jalan-jalan. Dan minggu ini nggak tau kenapa pengen jalan-jalan ke Solo lagi. Udah lupa dah berapa kali jalan ke Solo. Pertama kali ke Solo adalah waktu mau nulis buku kenang-kenangan buat adeku yang mau nikah. Sok-sokan cari tempat yang tenang gitu buat nulis. Soalnya kalau nulis dirumah nggak dapet ide.
,
source : bismania.com
Sebenarnya ini adalah cerita beberapa bulan yang lalu, tapi memang baru kepikiran untuk diceritakan sekarang. Karena sudah saking keselnya waktu itu, malah jadi kelupaan mau nyeritain aib nih travel. Ternyata setelah baca di google udah banyak komplain sejenis dari orang lain.
Januari 2014 lalu, adik cewek saya kebetulan menikah. Mau nggak mau saya harus pulang kampung ke Batang. Karena waktu itu motor juga masih dikampung, saya harus naik kendaraan umum. Satu-satunya cara tercepat biar nyampe rumah adalah dengan naik travel. Karena kalau naik bis harus muter jauh dulu lewat semarang.
,
Sepertinya ada kejutan besar yang saya dapatkan saat bersepeda melintasi alun alun kidul pagi ini. Iya, ini namanya kejutan. Saya tidak pernah membayangkan akan melihat pemandangan ini. Niat saya hanya untuk bersepeda seperti biasanya. Saya belum pernah bersepeda ke alun-alun kidul pada pagi hari. Biasanya saya hanya melintasi kawasan ini pada malam hari. Memang tempat ini sangat meriah pada malam hari dengan odong-odong atau becak hias. Itu salah satu daya tarik alun alun kidul.


,


Hari ini (30/03/2014) tidak seperti biasanya saya bangun sangat awal. Memang saya sudah berencana untuk bangun pagi dan sepedaan ke daerah Imogiri di Bantul. Pukul 04.30 pagi sebelum alarm dari handphone jadulku ini berbunyi aku sudah terlebih dulu bangun dari tidurku. Hari ini aku memang sudah berencana untuk mengunjungi jembatan gantung yang pernah saya lihat sewaktu datang ke Mangunan beberapa minggu yang lalu. Saya memang sudah hampir setahun ini tinggal di Jogja. Tapi baru bulan-bulan terakhir ini ada keinginan besar untuk menjelajahi Jogja. Biasanya saya hanya berkutat dengan sepeda saya didaerah kota saja.
,
Yang tinggal atau sering datang ke Jogja pasti sudah tidak asing lagi dengan jembatan ini. Jembatan yang membelah sungai Code ini sudah seperti ikon Jogja juga. Letaknya tidak jauh dari Malioboro.

Orang Jogja menyebutnya jembatan Kewek. Dari dulu penasaran sebenarnya Kewek itu artinya apa. Sebagai orang Jawa saya tidak mengetahui sama sekali apa itu kewek. Dari hasil nanya beberapa teman yang asli Jogja pun mereka tidak tau apa itu arti kewek. Hmmmm....
,
Judulnya agak lebay ya, eitsss tapi dengar dulu penjelasannya kenapa bisa gitu. Ada cerita unik yang membawa saya kesini, ke kopi merapi. Warung kopi di lereng gunung Merapi.


Begini ceritanya. Beberapa hari yang lalu, teman saya didin datang ke kopi merapi sendirian. Kita tau tempat ini dari artikel di majalah yang ada dirumah. Saat dia menikmati kopi bersama para pembeli lain, tiba-tiba ada yang janggal terjadi. Sinyal di handphone hilang kemudian disusul suara gemuruh yang datang dari puncak merapi. Langitpun menjadi gelap. Gunung merapi yang tadinya terlihat kokoh tertutup awan gelap. Orang yang bekerja menambang pasir di kali dekat warung berlarian dan menjauh dari lokasi penambangan. Suara pengumuman bahaya yang terdengar dari handie talkie yang dibawa salah seorang pengunjung warung pun menambah kepanikan. Gunung Merapi kembali bereaksi siang itu. Semua pengunjung termasuk pemilik warung akhir ikut menjauh dari lokasi. Didin belum sempat membayar kopinya karena semua orang panik.
,
Rasanya pingin lari-lari dan menari liat bunga-bunga indah ini kaya di film India. Yakali mau nari-nari kaya orang gila ditengah sawah, yang ada nanti diketawain sama bapak-bapak yang ada disini.


Saya yakin yang tinggal disekitar jalan kaliurang km 7 pun ngga tau kalau ada kebun anggrek yang bagus ini. Karena letaknya cukup tersembunyi dibelakang pemukiman dan didekat sawah, tidak terlalu kelihatan dari jalan raya.  Kalau kamu lewat jalan jurug sari raya yang tembus ke arah jalan kayen raya dan liat sawah-sawah. Nah disitulah letak tersembunyi kebun anggrek itu.
,
Gowes random sore ini adalah ke Candi Plaosan. Salah satu candi yang terletak tidak jauh dari candi Prambanan. Sebenarnya masih banyak lagi candi-candi lain yang tersebar diwilayah Prambanan. Baik yang masuk wilayah kabupaten Sleman ataupun kabupaten Klaten.
,
Tulisan ini bukan untung membanding-bandingkan antara yang terjadi di Indonesia dan Belanda. Saya cuma mau berbagi pengalaman aja. Barangkali bisa jadi pengetahuan bagi yang baca. Haha
Ceritanya tadi sore saya pergi belanja ke Superindo yang ada di Kentungan. Bukan belanja sih sebenarnya cuma beli beberapa barang aja.


Sekarang tuh udah tanggal tua, tapi tetep aja yang belanja disana banyak banget. Alhasil antrian di kasir ngga bisa dihindarin. Waktu ngantri itulah jadi ingat kebiasaan tiap sore waktu di Belanda. Kegiatan wajib saya tiap sore adalah belanja ke supermarket dekat rumah untuk membeli keperluan untuk makan malam. Saya lebih suka belanja di Albert Heijn.
,

Displaying photo.jpg
Pak !!! Dinding candinya kan ngga boleh dinaiki. huuuuu

Jalan-jalan minggu ini (23/03/2014) adalah ke Meksiko. Hahaha ngga ding tapi cuma ke Karanganyar. Kabupaten yang terletak tidak jauh dari kota Solo. Tujuan saya adalah untuk mengunjungi candi Sukuh dan candi Ceto yang terletak di Lereng Gunung Lawu. Candi ini memang katanya mirip dengan bangunan dari suku Maya di Meksiko. Nah alasan itu yang bikin saya penasaran untuk melihat secara langsung.
,

Buat yang sudah sering ke Kaliurang pasti tidak asing lagi dengan makanan yang bernama jadah tempe. 
Ya jadah tempe adalah makanan khas yang ada di sekitar obyek wisata Kaliurang. Jika mendengar  kata tempe mungkin sudah biasa dan terkesan tidak ada yang istimewa. Tapi jadah tempe ini berbeda rasa dan bentuknya berbeda. Rasanya sedikit manis dan gurih serta berbentuk seperti burger.
,
Candi Ijo mungkin ga seterkenal Candi Prambanan ataupun Ratu Boko. Walapun candi ini sama-sama terletak di kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Selain 3 candi itu, masih banyak lagi candi di sekitar Prambanan.

Sebelumnya saya hanya pernah mengunjungi Candi Prambanan berkali-kali. Tapi candi Ijo baru sekali ini saya kunjungi.

Tau candi ini dari majalah yang ada dihotel tempat kerja. Karena penasaran akhirnya saya coba cari informasinya di Google. Ditambah lagi cerita teman kerja yang baru mengunjungi candi ini beberapa hari yang lalu.
,
Dijaman yang serba komersil sekarang ini sepertinya susah untuk yang namanya mencari hiburan yang gratis atau cuma sekedar tempat untuk bersantai dan menikmati waktu. Kita sudah terpola seakan-akan untuk mendapatkan kesenangan itu kita harus membayarnya dengan uang, tidak ada yang bisa kita dapatkan secara cuma-cuma. 


Uang sudah menguasai segalanya. Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan berlomba-lomba dibangun. Lahan-lahan pertanian disulap jadi hutan beton. Apakah dengan semakin banyaknya mall berarti kota itu semakin maju dan rakyatnya sejahtera?



Hal itu justru mengajarkan masyarakat dengan budaya konsumerisme. Taman-taman kota yang seharusnya dibangun tidak pernah ada satupun yang terwujud. Taman kota sebenarnya bisa menjadi salah satu alternatif untuk berwisata bagi masyarakat. Tempat untuk berinteraksi sesama warga. Selain itu taman juga bisa menjadi paru-paru kota.
,
Sudah hari Sabtu lagi. Seperti biasanya hari libur adalah waktunya untuk piknik dan jalan-jalan. Sepertinya sudah jadi rutinitas setiap libur. Hari libur yang hanya satu hari dalam seminggu harus benar benar dinikmati.


Hari ini (8.03.2014) saya bersama dua teman saya Didin dan Bayu pergi ke pantai. Dari kemarin kita memang sudah merencanakan untuk mencari udara segar di pantai. Kita lagi ga mau ngecamp seperti biasanya. Hanya menghabiskan hari di pantai sambil mencari tempat yang enak buat membaca. 


Katanya kan bacalah biar kamu mengenal dunia. Nah sekarang ini saya lagi benar-benar ingin mengenal dunia lewat buku. Membaca itu memang salah satu kegiatan yang membosankan dan bikin ngantuk. Tapi dengan mencari suasana atau tempat yang berbeda, membaca jadi tidak lagi membosankan.
,
Displaying photo.jpg 

Sebenarnya sudah sering banget lewat jembatan ini. Sebelumnya saya juga ngga tau apa nama resmi jembatan ini, yang saya tau namanya jembatan teknik. Ternyata pas cari di google ketauan kalau namanya jembatan Sardjito II. Kenapa namanya harus jembatan Sardjito? ya mungkin karena jembatan ini yang jadi jalan pintas ke RS Sardjito kali yah.
,

Gowes sore ini judulnya iseng-iseng berhadiah. Karena sering baca blog tentang Candi Gebang, akhirnya penasaran juga buat nyamperin candi ini. Secara letaknya juga tidak terlalu jauh dari rumah. Kurang dari setengah jam naik sepeda ke sini.


Sore ini pulang kerja jam 3 sore badan lumayan pegel-pegel. Sampai di rumah memutuskan untuk tidur sore buat ngilangin capek. Tapi ga tau kenapa pas jam 5 kebangun, ngebet banget buat mengunjungi Candi Gebang. Akhirnya bangun tidur tanpa mandi terlebih dulu hanya cuci muka langsung pancal sepeda untuk menuju candi.
,
Sehabis gerimis di Rumah Mertua
,
Mungkin ini adalah gowes terjauh dengan sepeda saya sampai sekarang ini. Niat banget sih ini berangkat ke Klaten sendirian  buat sepedaan. Temen saya bilang ini namanya kurang kerjaan, tapi saya bilang ini namanya kesenangan. Namanya hobi mau gimana lagi donk? Walaupun jauh mah ga terasa.


Pulang kerja jam 3 ke kosan buat nyempetin tidur sebentar. Lumayan bisa sedikit menyegarkan otak dan pikiran. Bangun pukul 5 sore dan siap-siap berangkat. Jarak kosan ke Klaten sekitar 45 Km. Samalah jaraknya kalau kita muterin seluruh ringroad di Jogja. Lama perjalanan sekitar 2 jam dengan kecepatan sedang. Jalanan Jogja Solo memang cukup ramai. Harus benar benar berhati hati dengan kendaraan lain.
,


Tuhan menciptakan alam ini untuk dinikmati oleh mahluknya secara gratis. Itu yang seharusnya terjadi, Dia tidak pernah meminta kita membayar untuk apa yang Dia ciptakan. Namun kita mempunyai kewajiban untuk menjaganya bukan untuk merusak agar suatu saat nanti anak cucu kita masih bisa menikmati keindahannya.
,
Minggu ini kebetulan saya dapat libur di hari Sabtu, seperti biasanya hari ini libur adalah hari buat jalan-jalan. Hari yang seharusnya dihabiskan tanpa beban. Sudah cukup seminggu otak dan tenaga dipakai untuk bekerja. Saatnya untuk mengistirahatkan otak. 


Kebetulan tadi malam teman saya Didin mengajak  untuk ke merapi, saya pikir kita akan benar benar mendaki Gunung Merapi. Tapi ternyata kita cuma trekking ke salah satu bukit yang ada di Kaliurang. Tepatnya di kawasan Telaga Putri yang bernama Bukit Pronojiwo. Harga karcis untuk masuk tempat ini adalah dua ribu rupiah, cukup murah kan?
,
Jogja last friday ride atau yang lebih dikenal dengan JLFR adalah acara bersepeda bersama sama yang rutin diadakan setiap hari jum'at terakhir setiap bulannya. JLFR pertama kali diadakan pada tanggal 28 mei 2010 yang diikuti tidak lebih dari 100 peserta. Yang bertujuan untuk kampanye penggunaan sepeda dalam kehidupan sehari hari kita. Hari ini 28 februari 2014 adalah JLFR yang ke-46 dan jumlah partisipannya mungkin lebih dari 1000 orang. Semua jenis sepeda ada, dari sepeda fixie sampai sepeda onthel kuno.
,
Embung nglanggeran
Jika mendengar kata Nglanggeran mungkin sudah identik dengan yang namanya gunung api purba. Tempat ini terletak di Kecamatan Pathuk Kabupaten Gunung Kidul. Berjarak hanya sekitar 1 jam dari kota Jogjakarta. 


Dari puncak gunung ini kita bisa melihat pemandangan kota Jogja. Apalagi kalau kita melihatnya pada malam hari, Yang terlihat semuanya adalah pancaran cahaya lampu dipenjuru kota. Puncak Nglanggeran juga merupakan salah satu tempat favorit untuk camping. Menanti indahnya sunrise pada pagi hari. Saya pernah camping sekali bareng anak-anak Couchsurfing.




,


Tau tempat ini gara-gara banyak teman yang posting fotonya di Facebook dan Path. Penasaran dengan bukit yang cukup keren di foto mereka. Saya pikir itu bukan di Jogja, tapi ternyata letaknya tidak terlalu jauh dari kota. 

Namanya bukit Kebun Buah Mangunan yang terletak di kecamatan Dlingo kabupaten Bantul. Berada tidak terlalu jauh dari Imogiri yang memang sudah terkenal karena terdapat makam-makam raja Mataram.
,


Buat para pemburu kuliner di Jogja, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya bakmi jawa. Bakmi jawa bisa ditemukan dihampir semua sudut Jogja. Mulai dari pinggiran jalan sampai dengan restoran. Bisa dibilang bakmi jowo adalah makanan khas Jogja selain gudeg.
,
Pemilihan umum tinggal beberapa minggu lagi, spanduk-spanduk yang mengingatkan kita agar ikut berpartisipasi dalam pemilu ada dimana mana. Seberapa penting sebenarnya pemilihan umum itu bagi negara saya ngga terlalu ngerti. 

Tapi bagi saya itu sama sekali ngga penting. Saya masih ingat sekali, sampai sekarang saya baru sekali ikut berpartisipasi dalam pemilu. Setelah itu mungkin karena kecewa atau tidak percaya lagi sama wakil rakyat yang (katanya) terhormat itu, saya tidak berpartisipasi dalam pemilu lagi. 

Saya yakin masih ada wakil rakyat yang benar-benar bekerja dan berjuang menyampaikan aspirasi rakyat. Tapi sudah kadung kecewa dan tidak percaya lagi.


Musim kampanye belum juga dimulai, tetapi sudah banyak yg nyolong start terlebih dulu. Ada yang modus ngucapin selamat tahun baru, ucapan natal lah. Buat saya itu seperti kampanye yang terselebung.


Dari pertama kali saya pindah ke Jogja tahun 2012 lalu. Saya sudah melihat billboard supergede dibeberapa spot di wilayah Jogja.  Orang yang biasa lewat lampu merah Kentungan dan GOR Kridosono pasti sering melihat. Billboard itu bergambar KRMT Roy Suryo Notodiprojo. 

Dari pertama yang saya ingat, dia bilang mendukung RUU keistimewaan Jogja sampai yang terakhir ucapan tahun baru Imlek. Mungkin ini cuma sentimen pribadi saya aja, tapi saya sampai bosen liat foto dia terus setiap hari.

Hari ini saya bersepeda mengelilingi ring road Jogja. Apa yang saya lihat? Billboard Roy Suryo bertebaran sepanjang  jalan minta dukungan pada pemilu besok, serasa melihat bapak-bapak tua yang suka selfie dan narsis. Ngga ada cara lain ya buat berkampanye yang ngga mengganggu pemandangan?


Yang pasti bukan cuma billboard dan spanduk Roy Suryo aja yang mulai merusak keindahan kota. Calon-calon lain pun ikut berlomba lomba memasang foto mereka. Ya mereka mulai nyampah dan beberapa dari mereka ada yg merusak lingkungan. Memaku poster mereka dipohon. 


,
Saya adalah pesepeda. Hampir setiap hari menggunakan sepeda untuk beraktifitas. Sepeda adalah salah satu cara saya untuk menghemat biaya BBM dan juga untuk mencintai lingkungan karena bisa mengurangi polusi udara. Selain itu bonus dari bersepeda adalah badan menjadi sehat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemacetan di Jogja akhir-akhir ini menjadi semakin parah. Pertambahan jumlah kendaraan bermotor tidak bisa ditahan. Jalanan Jogja yang kecil semakin penuh dengan berbagai macam besi bermesin itu. 


Sepeda mungkin adalah salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan itu. Tapi sayang di Indonesia pesepeda adalah warga kelas paling bawah. Keberadaan para pesepeda kurang dihargai. Tidak seperti di Belanda atau negara Eropa lainnya. Pesepeda adalah warga kelas satu yang sangat dihargai.


Dibeberapa tempat di Jogja, sebenarnya sudah ada beberapa jalur jalan yang dibuat untuk jalur sepeda. Dicat untuk pembatas garis dan bergambar sepeda. Gambar sepeda itu artinya jalur sepeda kan? Tapi pada kenyataannya jalur jalur itu hanya dipakai untuk parkir mobil disepanjang jalan. 


Bahkan beberapa gedung merasa bahwa jalan di depan mereka adalah miliknya, sehingga lebih mementingkan customer mereka yang akan parkir di depan toko tanpa peduli bahwa itu adalah jalanan umum. Parahnya lagi gedungnya itu berada di dekat lampu lalu lintas. Jadi semakin menambah kemacetan. 

Contohnya seperti restoran Madam Tan dan Rumah Sakit Panti Rapih. Ga cuma gedung milik swasta, gedung milik pemerintah dan instansi pendidikan pun begitu. Membiarkan jalanan menjadi parkir tanpa dosa.


Semua lampu lalu lintas di wilayah Kota Jogja sudah dibuat ruang tunggu untuk para pesepeda. Itupun banyak yang dipakai oleh para pesepeda motor lebih parahnya lagi saya jumpai mobil ataupun bus Transjogja yang menutupi ruang tunggu sepeda. 

Saya tidak mau menutupi bahwa ada beberapa pesepeda lain yang tidak menggunakan fasilitas itu dengan semestinya. Mereka lebih senang melaju menerebos lampu merah. Tapi saya selama ini telah mencoba mentaati peraturan untuk tidak menerobos lampu merah. Kalaupun saya tidak memakai fasilitas ruang tunggu itu karena memang sudah ketutup sama pengendara lain.

Cukup banyak dilema menjadi pesepeda. Kalau lewat di jalur cepat, pasti diklakson mobil. Kalau mau lewat jalur lambat, jalannya sudah sempit karena dipakai untuk parkir mobil. 

Parkir untuk sepeda masih sangat sulit ditemui. Kalaupun ada pasti harus mau mengalah sama sepeda motor. Besi yang harusnya jadi parkir sepeda tertutup badan sepeda motor. Parkir sepeda yang sudah cukup bagus adalah di Ambarukmo Plaza walaupun tidak terlalu luas.

Semoga nanti ada kebijakan yang berpihak pada para pesepeda. Tidak menjadikan para pesepeda warga kelas bawah lagi. Dan juga dibangun fasilitas yang mendukung para pesepeda. 

Kita boleh bermimpi kan?


,

Jum'at lalu tanggal 13 Februari 2014, ada acara Jogja Dragon Festival di area 0 Kilometer. Saya dan Ricky teman saya datang kesana untuk melihat. Saya sama sekali belum pernah melihat yang namanya barongsai secara langsung. 

Acaranya cukup meriah, banyak orang yang datang memadati seluruh area pertunjukan. Jalan Malioboro dan jalan-jalan di sekitarnya ditutup untuk kelancaran acara.
,














Untuk sebagian orang, salah satu pemandangan terbaik di dunia ini adalah sunrise. Banyak sekali orang yang rela meluangkan waktunya bangun pada pagi buta untuk melihat keindahan tersebut. Salah satunya adalah saya. Kali ini saya berkesempatan untuk melihat indahnya matahari terbit itu dari Punthuk Setumbu.

Mungkin nama itu sangat asing untuk beberapa orang. Tapi nama itu sudah cukup dikenal para pemburu matahari tersebut. Saya pun tahu nama tempat itu dari salah satu agen tour dijalan Sosrowijayan Malioboro. Kebetulan ada teman saya dari Belanda datang ke Jogja untuk melihat candi Borobudur. Dia sengaja mencari paket tour di jalan tersebut. Akhirnya kita nemu paket tour ke Borobudur dan sunrise di Punthuk Setumbu. Kata mbak-mbak yang jaga travelnya, ngga bakalan rugi datang kesana.
,
Saya masih ingat  betul waktu kecil suka mencari wader dan belut disawah setiap sore. Apalagi kalau ada sawah yang baru dipupuk, banyak belut yang mati dan kemudian akan muncul dipermukaan lubang tempatnya bersembunyi. Kalau untuk mencari wader, biasanya kami anak - anak kampung menggunakan getah pohon luh (saya tidak tahu bahasa Indonesianya untuk pohon luh).