Candi Sambisari: Candi Cantik yang Dulunya Tersembunyi

Entah sudah kali ke berapa saya mengunjungi Candi Sambisari ini. Dulu waktu masih rajin bersepeda, candi ini jadi salah satu tujuan favorit. Alasannya tentu saja karena keunikannya. Tidak ada candi lain di Jogja yang lokasinya berada di bawah permukaan tanah seperti Candi Sambisari ini. 



Dari atas kita bisa melihat keseluruhan bangunan candi Hindu bekas peninggalan Kerajaan Mataram kuno yang dibangun pada sekitar abad ke-9 ini. Rerumputan yang berada di Candi Sambisari sekarang lebih terawat dan tampak seperti permadani hijau yang mengelilingi area candi. Pemandangan yang sangat menyejukkan mata siapa saja yang mengunjungi candi yang berada di Desa Sambisari, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman ini.


Kalau ngomongin masalah lokasinya, Candi Sambisari ini dulunya sama seperti candi lain yang dibangun di atas permukaan tanah. Namun karena letusan erupsi Gunung Merapi yang cukup dahsyat kalau itu menutup seluruh permukaan Candi Sambisari. Selama beratus tahun candi tersebut akhirnya "tersembunyi" di dalam gundukan tanah. 


Baru pada sekitar tahun 1966 ada seorang petani yang hendak mencangkul tanahnya menemukan kejanggalan karena saat sedang mengarahkan cangkulnya ke tanah selalu mengenai bebatuan yang cukup keras. Penemuan tersebut akhirnya dilaporkan kepada pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya. Restorasi baru dilakukan pada sekitar tahun 1986 setelah dipelajari oleh para arkeolog untuk mengetahui bentuk asli candi dahulu seperti apa. Candi Sambisari terdiri dari satu candi utama dan beberapa candi perwara atau pendamping.



Harga tiket masuk ke Candi Sambisari terbilang cukup murah, yaitu Rp5.000/orang untuk wisatawan dalam negeri. Untuk memasuki area candi sudah ada tangga dari batu yang dibuat semirip mungkin dengan bangunan utama candi. Mungkin karena untuk meminimalisir kerusakan candi, sekarang ini pengunjung tidak diperbolehkan masuk ke dalam bangunan utama candi. Pengunjung hanya diperbolehkan melihat dari sekitar candi. Peraturan seperti ini persis saya temukan juga di Candi Ijo beberapa waktu yang lalu.



Walaupun tidak boleh masuk ke dalam candi, kita masih bisa menikmati kecantikan dan kekokohan Candi Sambisari ini. Saya membayangkan bagaimana cara orang-orang dulu menumpuk bebatuan yang cukup berat tersebut menjadi sebuah bangunan. Belum lagi patung dan ukiran relief pada dinding candi yang tampak begitu cantik dan detail. Padahal jaman dahulu alat masih sangat terbatas dan belum secanggih seperti sekarang ini. Entah bagaimana caranya dan berapa lama mereka menyelesaikan pekerjaan tersebut.


Kebetulan saya datang ke Candi Sambisari pada pagi hari. Jadi udaranya masih cukup sejuk dan matahari belum terlalu bersinar terang. Sudah banyak pengunjung yang datang pagi hari itu. Mereka tidak hanya berasal dari sekitar Jogja saja, banyak pengunjung yang berasal dari Jakarta bahkan Kalimantan yang penasaran dengan kecantikan san sejarah Candi Sambisari ini. Tak sedikit pula yang hanya ingin berfoto karena memang pemandangannya yang cukup Instagramable kalau kata anak-anak jaman sekarang.


Fasilitas yang ada di Candi Sambisari terbilang cukup lengkap. Mulai dari toilet, musala, dan gazebo untuk tempat beristirahat. Gazebonya enak banget buat ngadem karena berada di bawah pohon. Sementara untuk parkir kendaraan dikelola oleh masyarakat sekitar yang menjadikan halaman rumahnya sebagai tempat parkir.

Cantik banget kan pemandangan Candi Sambisari ini?

No comments:

Post a Comment