Bhonjati Coffee: Ngopi Dengan Pemandangan Cantik Kebun Teh Pagilaran

Tadi siang sempat baca postingan di Twitter tentang perdebatan harga kopi di warung dan di cafe. Dalam postingan tersebut terlihat sebuah foto secangkir kopi yang sama tapi dibanderol dengan harga yang jauh berbeda. 

Di warung harga kopi tersebut hanya Rp5.000, sementara di cafe harganya Rp35.000. Dari situ lah timbul perdebatan dari para netizen. Ada yang menganggap bahwa harga kopi yang cukup mahal di cafe hanya sekedar untuk membayar gengsi semata. Padahal rasanya sama saja katanya. Sementara itu ada yang berpendapat bahwa kopi yang digunakan di cafe berbeda dengan kopi yang dijual di warung-warung. 

Karena saya bukan penggemar berat kopi dan tak banyak punya pengetahuan tentang perkopian, saya lebih memilih untuk diam sambil menyaksikan perang pendapat dari kedua belah pihak. Tapi dari twitwar tersebut saya jadi ingat seminggu lalu sempat berkunjung ke sebuah warung kopi di perkebunan teh Pagilaran, Blado, Batang.




Kopinya enak tapi dengan harga yang cukup murah tapi tampilannya tetap estetik, tidak kalah dengan kopi dari cafe mahal. Sangat layak kalau ditampilkan di Instagram Stories dengan caption ala anak gaul kekinian. Satu lagi yang membuat warung kopi ini menarik adalah lokasinya yang persis di sisi kebun teh. Sepanjang mata memandang kita akan disuguhi dengan pemandangan pohon teh yang hijau memanjang bak permadani. 






Namanya Bhonjati Coffee. Kata mbak yang jaga sudah ada sejak setahunan yang lalu. Tempatnya tidak terlalu besar dan hanya bisa menampung beberapa orang saja. Hanya ada satu set sofa bentuk L dan 3 meja lainnya yang dilengkapi 4 kursi tiap mejanya. Ruangannya terbuka, jadi pandangan kita ke kebun teh tidak ada penghalang. Kekurangannya cuma kalau hujan airnya bisa tampias ke tempat duduk kalau anginnya kencang. 




Harga kopi di Bhonjati Coffee yang termahal cuma dihargai Rp10.000 saja seperti cappucino yang saya pesan waktu itu. Waktu saya posting di Twitter dan menyebutkan harga tersebut, salah satu teman bahkan ada yang tidak percaya. Karena memang tampilannya seperti kopi di cafe-cafe Jogja yang harganya bisa dua atau bahkan tiga kali lipat. Kalau ngomongin masalah rasa kopinya, menurut lidah saya masih cukup enak. 




Untuk yang tidak minum kopi, di Bhonjati Coffee juga menyediakan banyak piliham minuman lain mulai dari wedang jahe sampai lemon squash. Kalau untuk kopinya sendiri ada pilihan espresso, americano, long black, cappucino sampai es kopi susu. Untuk menemani menyeruput kopi disediakan beberapa pilihan snack seperti kentang goreng, cireng, singkong goreng, dan seblak. Ada juga pilihan makan berat seperti kwetiau, nasi goreng, mie goreng, dan ayam geprek. 

Karena udara yang cukup dingin, sangat disarankan untuk membawa jaket saat datang ke sini. Terutama kalau datangnya sore hari. Oh iya Bhonjati Coffee bukanya mulai jam 11 siang. Saya pasti akan datang kembali ke sini kalau ada kesempatan jalan-jalan lagi ke Pagilaran. 

No comments:

Post a Comment