Belum Pernah Naik KRL Jogja Solo? Begini Caranya

Sejak pertama kali tinggal di Jogja beberapa tahun yang lalu, Solo selalu menjadi tempat singgah sementara kalau sedang bosan dengan suasana di Jogja. Letaknya yang tidak jauh dan akses angkutan yang mudah tentu saja jadi salah satu alasan utama untuk selalu berkunjung ke Solo. Dulu bahkan bus jurusan Jogja Solo bisa ditemui selama 24 jam.


Tapi saya lebih memilih naik kereta api setiap pergi ke Solo. Dari jaman KRD Sriwedari dan Prameks sampai sekarang sudah digantikan oleh KRL Jogja Solo, saya masih tetap setia menggunakan kereta. Karena naik kereta itu lebih enak. Selain jadwalnya yang lebih teratur, anti macet juga. Apalagi stasiunnya berada di tengah kota. 


KRL Jogja Solo tiba di Stasiun Balapan

KRL Jogja Solo mulai beroperasi kurang lebih setahun lalu, persis di masa pandemi Covid 19. Untuk yang sudah biasa naik Prameks pasti merasakan banyak perbedaan dan peningkatan kualitas. Terutama pada masalah tiketing dan penambahan jumlah stasiun pemberhentian.


Untuk yang belum pernah naik KRL Jogja Solo, saya akan bagikan pengalaman saya naik kebangaan warga Jogja dan Solo ini. Sebagai informasi KRL di Indonesia saat ini baru beroperasi di Jabodetabek dan Jogja-Solo saja.

KRL Jogja Solo melintasi Jembatan Kewek 

Dulu untuk mendapatkan tiket Prameks kita harus antri ke loket stasiun beberapa jam sebelum pemberangkatan, itupun sering tidak kebagian tiket karena banyaknya antrian. Kalau naik KRL Jogja Solo tidak perlu antri lagi karena kita bisa menggunakan e-money (uang elektronik) dari beberapa bank seperti Mandiri, BNI, BCA, dan bank lainnya.


Selain itu kita juga bisa membeli KMT (Kartu Multi Trip) yang bisa dibeli di loket stasiun. Harganya Rp30.000 sudah termasuk saldo sebesar Rp20.000. KMT ini harus disimpan karena bisa digunakan seterusnya. Jika ingin melakukan perjalanan kembali dengan KRL Jogja Solo bisa ditambah saldonya lewat vending machine atau kasir loket. Alat pembayaran terakhir yang bisa digunakan untuk pembayaran KRL Jogja Solo adalah aplikasi Link Aja. Tarif KRL Jogja Solo saat ini adalah Rp8.000 berlaku untuk semua jurusan. 


Nah kalau sudah punya satu dari tiga pilihan alat pembayaran di atas kita bisa langsung menuju ke pintu masuk keberangkatan. Sebelum masuk kita harus tap kartu kita atau scan barcode di mesin check in. Kalau lampu mesin menyala hijau, artinya berhasil dan pintu akan terbuka otomatis. Kalau belum menyala hijau, mungkin kita belum meletakkan kartu diposisi yang tepat. Tapi tidak perlu khawatir karena ada petugas jaga dari KAI Commuter Line yang ramah dan siaga di pintu masuk untuk membantu penumpang.



Setelah masuk kita bisa duduk di ruang tunggu sampai KRL Jogja Solo yang akan kita naiki datang dan siap. Akan ada pengumuman menggunakan speaker kapan kita boleh masuk ke dalam kereta dan jalur berapa yang digunakan untuk pemberangkatan. Jadi sabar aja nunggu pemberitahuan tersebut. Karena biasanya KRL yang baru saja datang dari Solo akan terlebih dahulu dibersihkan.


Bagian dalam KRL Jogja Solo

KRL Jogja Solo tidak menggunakan sistem nomor kursi duduk. Kita bisa duduk dimana saja selama bangku tersebut kosong. Tapi perlu diperhatikan bahwa beberapa kursi diperuntukan untuk prioritas seperti lansia, ibu hamil, dan ibu yang membawa balita. Kursi prioritas biasa berada di dekat pintu masuk yang berukuran pendek. Di atas kursi tersebut dipasang tanda khusus.


Pintu masuk penumpang KRL Jogja Solo di Stasiun Balapan
Penumpang dilarang untuk duduk di lantai kereta karena bisa mengganggu aktivitas penumpang lain. Jika kita tidak kebagian tempat duduk, kita bisa menggunakan pegangang tangan yang berada di atas. Selain itu juga ada larangan untuk makan dan minum selama dalam perjalanan KRL Jogja Solo.


KRL Jogja Solo akan melewati 11 Stasiun.

1. Stasiun Yogyakarta
2. Stasiun Lempuyangan
3. Stasiun Maguwo
4. Stasiun Brambanan
5. Stasiun Srowot
6. Stasiun Klaten
7. Stasiun Ceper
8. Stasiun Delanggu
9. Stasiun Gawok
10. Stasiun Purwosari
11. Stasiun Solo Balapan


Perjalanan dari Jogja ke Solo menggunakan KRL ditempuh kurang lebih selama 68 menit. Perjalanan menggunakan KRL Jogja Solo lebih cepat dibandingkan saat naik Prameks. Lajunya pun lebih terasa nyaman dan tidak terdengar suara yang lebih berisik.

Setiap mendekati stasiun pemberhentian petugas akan selalu mengumumkan nama stasiunnya beberapa kali. Jadi kita tidak akan salah turun atau kelewatan. Ada beberapa stasiun yang yang peronnya cukup pendek sehingga penumpang harus maju ke arah 4 gerbong paling depan untuk bisa turun. Pengumuman tersebut juga bisa kita dengarkan sebelum kereta berhenti.


Sampai di stasiun akhir tujuan kita, jangan lupa siapkan kembali kartu kita. Tunggu sampai KRL benar-benar berhenti dan pintu terbuka. Setelah itu kita bisa langsung menuju ke pintu ke luar. Ada banyak petunjuk yang akan mengarahkan kita ke pintu ke luar. Atau kalau bingung kita bisa mengikuti arah penumpang lain. Setelah ketemu pintu keluar kita bisa tap kembali kartu dengan cara menempelnya di mesin. Setelah lampu hijau menyala kita bisa melangkah keluar dan selesai sudah perjalanan dengan KRL Jogja Solo ini. Mudah kan caranya?


Saya kebetulan turun di Stasiun Solo Balapan. Lumayan takjub dengan perubahan di sini. Terutama bagian yang digunakan untuk pemberhentian dan pemberangkatan KRL Jogja Solo yang sekarang sudah dipisahkan dengan pintu masuk penumpang kereta jarak jauh. Tampak sangat modern lengkap dengan lift dan ekskalator. Semoga stasiun lain juga segera diperbarui agar tampak lebih modern.








No comments:

Post a Comment