Menanti Senja di Bukit Paralayang Watu Gupit

Bulan kemarau seperti sekarang ini adalah salah satu waktu terbaik bagi para pemburu matahari terbenam atau sunset. Senja di musim kemarau tampak menjadi lebih sempurna dengan suguhan pemandangan saat sang surya hendak menenggelamkan diri diperaduannya.

Ada banyak tempat untuk menikmati keindahan senja di Jogja. Salah satunya adalah Bukit Watu Gupit yang terletak tidak terlalu jauh dari Pantai Parangtritis. Tempat ini biasa dikenal juga dengan nama Bukit Paralayang.

Tempat berlatih olahraga paralayang


Bukan tanpa alasan tempat ini dikenal dengan nama Bukit Paralayang. Awalnya bukit yang terletak di Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul ini hanya dijadikan sebagai tempat berlatih atlet paralayang di Jogjakarta. Di sini angin cukup terasa kencang karena perbukitannya berbatasan langsung dengan laut.



Beberapa tahun terakhir ini Bukit Paralayang tidak hanya digunakan sebagai tempat bermain paralayang, masyarakat umum juga mulai melirik tempat ini sebagai salah satu spot untuk menikmati keindahan senja di pesisir selatan Jogja. Dari sini kita bisa melihat garis pantai selatan Jogja yang sangat panjang dengan sangat jelas. Banyak yang mengatakan bahwa sunset di sini merupakan salah satu pemandangan sunset terbaik yang ada di Jogja. Dengan catatan kalau cuaca sedang cerah.




Akses ke puncak Bukit Paralayang sekarang sudah semakin mudah karena sudah dibangun tangga dari semen yang mempermudah pengunjung. Dulu, untuk bisa menikmati pemandangan dari atas bukit kita harus terlebih dahulu melewati jalan setapak berbatu. Beberapa lampu penerangan pun sudah ada dibeberapa titik menuju puncak. Jadi tidak perlu takut lagi saat turun kembali menuju ke parkiran.

Cafe sederhana dengan pemandangan cantik


Selain itu di sini sekarang juga terdapat beberapa cafe sederhana yang menjual minuman dan makanan seperti es kelapa muda sampai dengan nasi goreng. Beberapa kursi kayu bisa dipilih pengunjung untuk menikmati makanan yang sudah dipesan. Yang paling istimewa adalah pemandangannya. Sejauh mata memandang kita akan disuguhi birunya air laut yang terlihat menghampar begitu luas. Sebelum matahari terbenam, kita bisa menghabiskan waktu terlebih dahulu di sini.



Untuk yang ingin datang ke sini, pastikan dahulu bahwa kendaraan yang akan kamu bawa dalam kondisi yang sangat baik terutama rem. Karena ada beberapa tanjakan cukup tinggi dengan jalanan berbatu yang harus dilalui sebelum sampai di parkiran. Tanjakan yang paling tinggi adalah tanjakan terakhir sebelum sampai lokasi. Untuk yang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor, kalau memang pada tanjakan sebelumnya tidak terlalu kuat. Ada baiknya untuk yang membonceng dibelakang turun terlebih dahulu demi keselamatan. Sementara itu pada saat pulang jalanan cukup gelap dan sepi, jadi harus lebih ekstra hati-hati



Cukup mudah untuk menemukan Bukit Parang Endog ini. Dari kawasan Pantai Parangtritis kita bisa mengambil jalur lurus menuju ke arah Panggang atau jalur yang sama menuju ke Queen South Resort. Sudah ada cukup banyak petunjuk jalan yang bisa ditemui dipinggir jalan yang akan mempermudah kita menuju ke lokasi.  Untuk bisa memasuki kawasan Bukit Parang Endog kita harus membayar tiket masuk seharga Rp5.000/orang dan parkir untuk sepeda motor Rp2.000.

Walaupun udara pada sore di sini cukup membuat gerah, tapi jangan lupa untuk membawa jaket karena angin malam cukup kencang berhembus.


4 comments:

  1. Rame juga ya ternyata, pengen ke sini deh nanti kalo ke Jogja lagi. Kalau bawa motor matic kira-kira kuat nggak mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kuat aja kok, asal motornya biasa dipakai buat nanjak-nanjak :D

      Delete
  2. Replies
    1. Aman, banyak mobil yang sampai atas. Malah terakhir ke sana tanjakan yang paling atas sudah aspal halus

      Delete