Tamansari Water Castle, Tempat Pemandian Istri Raja yang Cantik





Tempatnya yang indah serta letaknya yang tidak terlalu jauh dari Kraton Yogyakarta menjadikan Tamansari selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Terutama pada akhir pekan dan hari libur.

Dari Malioboro, Tamansari bisa dijangkau dengan menggunakan becak atau andong hanya dalam waktu kurang dari setengah jam saja. Namun selalu pastikan bahwa becak yang mau kita pesan benar-benar membawa kita ke Tamansari Water Castle. 


Sebab akhir-akhir ini banyak becak motor yang mangkal di Malioboro menawarkan jasa dengan harga yang murah tapi ternyata hanya mau mengantarkan ke tempat oleh-oleh yang sudah bekerja sama dengan mereka untuk mendapatkan bonus. 


Tamansari Water Castle ini merupakan tempat pemandian bagi istri atau selir dari Raja Yogyakarta pada masa lampau. Tamansari dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I pada sekitar tahun 1758 pada lahan seluas kurang lebih 10 hektar. Gayanya perpaduan antara tradisional Jawa dan barat.


Tembok dan struktur bangunannya tampak sangat kokoh dan megah untuk bangunan yang dibangun pada masa itu. Setelah membeli tiket masuk seharga Rp5.000/orang, kita akan disambut oleh gapura tinggi cantik yang dengan dua arca naga yang seolah menjadi penjaga Tamansari Water Castle.


Sebelum memasuki bagian utama Tamansari Water Castle yang dikenal dengan nama umbul pasiraman. Terdapat koridor jalan yang kanan kirinya terdapat banyak pohon kepel dan beberapa bangunan yang dulu digunakan sebagai tempat berjaga para abdi dalem. Setelah melewati tangga yang menurun, kita baru bisa melihat kolam pemandiannya yang cantik. 


Saya bisa membayangkan pasti dahulu pemandangannya lebih cantik. Kompleks pemandian Tamansari ini dahulunya dikelilingi oleh kebun buah yang sangat luas. Namun saat ini hanya beberapa kolam dan bangunan saja yang masih bisa kita lihat sampai saat ini.  

Sementara kebun-kebun buah yang dulu ada sekarang sudah berubah menjadi pemukiman penduduk yang sangat padat. Bahkan kendaraan roda empat pun tidak bisa masuk ke dalam perkampungan tersebut. Entah sejak kapan kebun-kebun buah tersebut berangsur-angsur ditumbuhi oleh rumah-rumah beton.


Tiga bagian kolam pemandian yang tersisa masih tampak cantik dengan beberapa air mancur yang berbentuk bunga teratai. Terdapat juga dua buah menara tinggi yang bisa dinaiki dengan menggunakan tangga kayu. Konon katanya dua menara tersebut digunakan oleh raja untuk memantau istrinya yang sedang mandi.


Bukan hanya kolam pemandian saja yang ada di dalam kompleks Tamansari ini, tetapi ada juga kanal air, jembatan gantung, sampai dengan danau dan pulau buatan. Walaupun sudah tidak utuh kita masih bisa melihat sedikit sisa-sisa kemegahan bangunan tersebut.


Karena kecantikan tempat ini, Tamansari sudah sering dijadikan sebagai lokasi syuting untuk beberapa film dan video klip. Selain itu juga Tamansari biasa dijadikan sebagai tempat untuk pengambilan foto prewedding. Untuk kegiatan foto komersil seperti prewedding dikenakan biaya tambahan sebesar Rp250.000.




No comments:

Post a Comment