Berendam di Pemandian Air Panas Segar Asri Dieng

Dataran tinggi Dieng memang tidak pernah membosankan untuk selalu dikunjungi. Entah sudah berapa kali saya berkunjung ke Dieng karena jatuh cinta dengan pemandangan alamnya yang cantik dan juga udaranya yang segar. 

Terlebih lagi jalan penghubung antara Kabupaten Batang tempat asal saya dengan Kabupaten Banjarnegara sekarang sudah bagus dan mudah dilalui walaupun ada beberapa kali melewati tanjakan yang cukup tajam.


Jarak tempuh dari rumah saya menuju ke Dieng sekarang hanya sekitar 1,5 jam perjalanan saja. Dulu, kalau mau pergi ke Dieng harus memutar jauh dulu lewat Temanggung atau lewat Karangkobar, Pekalongan. Sekarang jalurnya lebih pendek, jadi saya hampir selalu menyempatkan untuk ke Dieng saat pulang kampung. 


Kadang hanya sekedar naik motor sambil menikmati pemandangan cantik sepanjang perjalanan. Beli makan di Dieng kemudian pulang lagi. Melihat pemandangan Dieng sudah cukup menyegarkan otak kembali.


Sama seperti beberapa hari yang lalu. Mumpung cuaca akhir-akhir ini sedang bagus-bagusnya. Kepikiran juga buat ke Dieng jalan-jalan sekaligus cari foto. Dari dulu masih penasaran dengan pemandangan di Bintoro Mulyo, Bawang yang sempat viral di media sosia. Banyak orang menyebutnya Tol Khayangan.


Alasannya tentu saja karena jalanan tembus dari Pantura menuju ke Dieng ini tampak seperti berada di atas awan. Perlu diketahui bahwa Desa Bintoro Mulyo, Pranten ini berada pada ketinggian lebih dari 1.300 mdpl. Jadi pada pagi atau sore hari, tempat ini lebih sering diselimuti oleh kabut.


Mungkin semesta sedang merestui. Karena beberapa kali ke Dieng, saat melewati Pranten lebih sering disuguhi pemandangan awan yang pekat. Tapi kali ini cuacanya sangat cerah.


Berangkat dari rumah pukul 06.30 pagi. Bisa dibayangkan udara pada bulan Agustus sekarang ini sangat dingin. Saya memang sengaja menaiki sepeda motor dengan cukup lambat untuk mengurangi rasa dingin yang menusuk. Selama perjalanan sudah terbayang kalau sampai di Dieng pasti enak kalau berendam di kolam air panas. Tapi mengingat sekarang sedang PPKM, sempat tidak yakin kalau pemandian air panasnya buka.


Seperti perkiraan ternyata pemandian air panas pertama yang didatangi tutup. Entah karena masih terlalu pagi atau memang tutup selama PPKM ini. Kebetulan saya sampai di Dieng sekitar pukul 08.00 setelah beberapa saat menikmati pemandangan di Pranten. 


Beruntung pemandian air hangat kedua yang saya datangi sudah buka, namanya Pemandian Air Hangat Segar Asri. Lokasinya di Dusun Bitingan, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Disekitar Dusun Bitingan ada kurang lebih 3 pemandian air hangat.


Pemandian air hangat segar asri




Pagi itu belum ada pengunjung lain di Pemandian Air Hangat Segar Asri. Baru setelah beberapa menit kemudian, ada pengunjung lain yang datang. Saya sempat bertanya kepada mereka, katanya mereka berasal dari desa di sekitar Kepakisan dan memang lumayan rajin berendam air hangat di pagi hari karena udara Dieng yang cukup dingin pada bulan Agustus. Bahkan kadang suhunya bisa mencapai 0 derajat.





Sumber air panas di pemandian ini berasal dari Bukit Sipandu yang persis berada di sebrang Dusun Bitingan. Airnya sangat bersih dan hangatnya pas, tidak terlalu panas. Bahkan waktu masuk saya sedikit meragukan dan berpikir apakah airnya benar-benar panas atau hanya air biasa karena saking beningnya. Bahkan tidak tercium bau belerang yang menyengat seperti umumnya pada pemandian air hangat lain.


Tiket masuk ke Pemandian Air Hangat Segar Asri ini cukup murah, yaitu Rp7.000/orang. Kolamnya memang tidak terlalu besar dan dibagi menjadi 2 bagian untuk cowok dan cewek yang dipisahkan oleh pagar besi di tengahnya. Disediakan juga tolilet atau kamar ganti disetiap ujung kolam.


Sambil berendam kita bisa menikmati pemandangan hijau yang mengelilingi tempat ini. Kita juga menyaksikan secara langsung penduduk sekitar yang sedang menanam kentang, salah satu komoditas pertanian utama di Dieng.





Kalau perut lapar, kita bisa aneka macam gorengan dan minuman di loket pembelian tiket. Untuk sedikit menghangatkan perut, saya memesan kopi sachet. Mungkin ini yang dinamakan coffee with a view, menikmati kopi dengan pemandangan cantik Bukit Sipandu dan juga beberapa kuli bangunan yang pagi itu tengah meneriakan yel-yel semangat sebelum bekerja. Kebetulan di depan pemandian air hangat ini sedang ada proyek perluasan PLTP Geo Dipa.

Morning coffee with a view




Yang mungkin penting dan patut disyukuri di Pemandangan Air Hangat Segar Asri ini adalah adanya WiFi. Mengingat tidak semua provider selular dapat sinyal yang bagus di sini. Memang tidak gratis, tapi cukup dengan membayar 3 ribu Rupiah kita bisa pakai sepuasnya. Pasti pengen kan menggungah foto lagi berendam air panas ditempat sebagus ini.


Kalau ke Dieng lagi kapan-kapan. Sepertinya bakal mampir ke sini lagi. Paling pas berendam air hangat untuk menghilangkan capek-capek sehabis jalan-jalan keliling Dieng.




2 comments:

  1. Jadi keren
    Dulu waktu kesana sekitar ±4th lalu,masih tahap pembukaan , masih ala kadarnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekarang jadi bagus. Di sekitar sini juga ada 2 pemandian air hangat lainnya

      Delete