,
Setelah tahun lalu berhasil menelurkan serial berjudul "Halustik" dan "Knock Out Girl", tahun 2019 ini Viu Pitching Forum hadir kembali untuk mencari ide-ide cerita dari para sineas muda yang ada diseluruh Indonesia untuk dijadikan sebagai Viu Originals selanjutnya dengan proses produksi yang sangat profesional.

Pict by Media Buffet
Tidak hanya itu, Viu sebagai aplikasi layanan film berbasis online ini juga akan menayangkan serial tersebut dalam aplikasi mereka. Hal ini merupakan kesempatan besar bagi para sineas muda agar karyanya bisa dikenal dalam lingkup global. Karena saat ini Viu sudah ada diberbagai negara seperti Hongkong, Singapura, Malaysia, India, Filipina, Thailand, dan negara-negara di Timur Tengah.

Viu Pitching Forum 2019 memilih Yogyakarta sebagai kota pertama tempat diadakannya roadshow dan juga diskusi film yang bertempat di Jogja Film Academy pada Senin tanggal 14 Januari lalu. Pada kesempatan ini hadir 2 narasumber yaitu Myra Suraryo yang merupakan Senior Vice President Marketing Viu Indonesia dan Nia Dinata selaku juri dalam Viu Pitching Forum 2019.

Pict by Media Buffet


Menurut Myra, Yogyakarta merupakan salah satu kota yang punya banyak sineas muda dengan bakat dan potensi yang cukup besar. Setelah Yogyakarta, roadshow Viu Pitching Forum akan dilanjutkan ke beberapa kota besar lain di Indonesia seperti Medan, Balikpapan, Padang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Bali, dan Manado. Sementara itu pengumpulan ide akan dimulai pada 20 Januari sampai dengan 20 Februari 2019.  Semua ide cerita bisa dikirim melalui email ke pitchtoviu@vuclip.com dengan subjek nama peserta dan judul cerita. Setiap orang diperbolehkan untuk mengirim lebih dari satu ide cerita. Cerita yang orisinal dan menarik akan punya kesempatan yang lebih besar untuk terpilih menjadi pemenang.

Akan ada 10 peserta dengan ide terbaik yang akan dipilih dan diundang ke Jakarta untuk mengikuti workshop selama 6 hari bersama para sineas profesional Indonesia seperti Sammaria Simanjuntak (sutradara/produser), Andri Chung (sutradara/penulis naskah), Pritagita Arianegara (sutradara), Aline Jusria (editor). Selama workshop semua finalis akan diajari mulai dari cara membuat naskah sampai dengan proses produksi bahkan cara mendistribusikan hasil karya mereka.

Pitching atau presentasi ide cerita harus dilakukan oleh para finalis pada akhir workshop dihadapan para juri yang terdiri dari Myra Suraryo (Senior Vice President Marketing Viu Indonesia), Aileen Leong (Head of Content Viu Indonesia), Nia Dinata (sutradara/produser), Lucky Kuswandi (sutradara/penulis naskah), Melissa Karim (sutradara/penulis naskah), dan juri Institut Kesenian Jakarta.

Menurut Nia Dinata saat ini terjadi sedikit perubahan perilaku terutama pada generasi muda saat akan menonton film. Banyak diantara mereka yang sekarang lebih memilih untuk menonton film melalui laptop dan gawai karena lebih praktis dan bisa dilakukan dimana saja. Karena alasan itulah Viu hadir sebagai salah satu jembatan bagi sineas muda untuk mengembangkan karyanya dan bisa ditonton oleh banyak orang.