,
Media sosial saat ini menjadi salah satu alat penyebaran informasi paling cepat di dunia. Hanya dalam hitungan detik, sebuah informasi bisa menyebar dengan sangat cepat melalui media sosial. Jarak tidak lagi menjadi sebuah halangan dalam penyebaran sebuah informasi dalam era internet seperti sekarang ini. Namun sayangnya kemudahan penyebaran informasi melalui media sosial ini banyak disalah gunakan oleh beberapa pihak untuk menyebarkan berita bohong atau hoax terutama menjelang pemilihan umum seperti tahun ini untuk saling menjatuhkan lawan politiknya atau yang biasa dikenal dengan black campaign.



BSI (Bina Sarana Informatika) Yogyakarta bekerjasama dengan Forum Akademisi Indonesia dan Kepolisian Daerah Yogykarta menggelar seminar dengan tema "Kekuatan Media Sosial dalam Pemberantasan Korupsi dan Black Campaign" bertempat di Hotel Grand Serela, Yogyakarta pada 25 April 2018 yang menghadirkan 3 narasumber yaitu Kombes Pol Drs. Gatot Agus Budi Utomo, Sudirman Said, dan Abdullah Hehamahua yang bertujuan untuk mengajak peserta yang hadir untuk menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan berita bohong.

Menurut Kombes Pol Drs. Gatot Agus Budi Utomo yang merupaka Ditreskrimsu Polda DIY ini jenis hoax yang paling banyak ditemukan saat ini adalah tentang sosial politik dan SARA. Pembunuhan karakter terhadap lawan atau kompetitor sering dilakukan dengan cara menyebarkan fitnah, kebohongan, atau tuduhan tanpa bukti. Berita bohong tersebut disebarkan melalui media sosial atau website yang dibuat khusus. 

Pada tahun 2016 saja tercatat ada lebih dari 800.000 situs yang sengaja dibuat untuk menyebarkan berita bohong. Setiap menit situs-situs tersebut selalu mengeluarkan hoax yang kemudian dibagikan oleh ratusan bahkan ribuan orang tanpa kroscek tentang isi berita terlebih dahulu. Menurut Pasal 28 UU No.11 Tahun 2008 Tentang ITE menyebutkan bahwa setiap orang yang sengaja dan tanpa hak menyebarkan info yang ditujukan untuk individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) dapat dikenai pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000. 

Oleh karena itu diperlukan sikap kritis sebelum menyebarkan informasi yang kita terima apakah informasi tersebut merupakan fakta atau hanya sebuah prasangka saja. Selain itu kita juga harus berpikir apakah berita yang akan kita bagikan tersebut bermanfaat bagi banyak orang atau hanya akan menyulut permusuhan.

Media sosial juga bisa menjadi salah satu alat untuk pemberantasan korupsi. Menurut Sudirman Said yang pernah menjabat sebagai Menteri ESDM tersebut menjelaskan bahwa adalah salah satu pejabat daerah yang ditangkap oleh KPK karena kasus korupsi berkat laporan masyarakat yang melihat indikasi kecurangan yang dilakukan oleh pejabat tersebut. Sampai saat ini setidaknya 476 pejabat publi dan 98 kepala daerah yang ditangkap oleh KPK karena kasus korupsi. 

Di akhir bagian seminar ini, Abdullah Hehamua mengatakan bahwa masyarakat bisa mulai pencegahan tindakan korupsi bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat seperti keluarga. Abdullah Hehamahua juga menambahkan bahwa korupsi sudah sangat mengakar sangat kuat di Indonesia. Pria yang bekerja sebagai penyidik KPK ini mengatakan bahwa tantangan untuk pemberantasan korupsi sangat berat. Banyak tindakan ancaman yang dilakukan oleh para koruptor untuk menyurutkan langkah KPK seperti yang dilakukan terhadap Novel Baswedan. Oleh karena itu pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan cara jihad.
,
Berbicara masalah wisata kuliner di Jogja sepertinya memang tidak akan pernah ada habisnya. Kita bisa dengan mudah menemukan banyak sekali tempat makan di Jogja. Mulai dari angkringan atau warung sederhana sampai dengan restoran yang mahal. Dari makanan tradisional sampai dengan makanan western food semua bisa ditemukan di Jogja.



Tapi untuk yang tidak mau ribet harus berpindah-pindah tempat namun ingin menikmati berbagai macam kuliner, Jogja Paradise Food Court adalah tempat yang tepat untuk didatangi.

Food court terbesar di Jogja

Berbagai pilihan menu di Jogja Paradise


Dengan 21 tenant yang ada, Jogja Paradise Food Court sampai saat ini masih menjadi food
court terbesar yang ada di wilayah Yogyakarta. Jogja Paradise Food Court menempati tanah seluas kurang lebih 5.450 meter persegi dengan luas bangunan 1.309 meter persegi lengkap dengan sebuah taman hijau yang asri ditengahnya. Berdiri bulan Agustus 2012 lalu, Jogja Paradise masih bertahan sampai saat ini dan menjadi tempat wisata kuliner keluarga terbaik dan terbesar di Jogjakarta.

Siapa yang tidak ngiler lihat makanan dari Mbok Berek Garden ini?


Jogja Paradise berada di Jalan Magelang, Sendangadi, Mlati, Sleman dekat dengan Terminal Jombor yang merupakan salah satu pintu masuk menuju Jogja. Lokasinya yang berada di jalur utama dari Semarang dan Magelang membuat Jogja Paradise bisa dengan sangat mudah ditemukan. Sesuai dengan namanya, Jogja Paradise adalah surganya wisata kuliner di Jogja.

Jajanan dari Snick Snack


Berikut ini adalah daftar tenant yang ada di Jogja Paradise.

  1. Gudeg Wijilan Bu Nur
  2. Mie Surabaya
  3. Steamboat & Friend
  4. Es Murni
  5. Mbok Berek Garden
  6. Sambal Jahanam
  7. DC2
  8. Joglo
  9. Snick Snack
  10. Rujak Cingur & Tahu Tek Paijo
  11. Food Story
  12. Bless Coffee
  13. Sate Ratu
  14. Bakso Rahayu Salatiga
  15. Ah Moy
  16. Sushi Story
  17. Steak Addict
  18. Sop Empal Yoeni
  19.  Mie Jakarta
  20. Lunch Box
  21. Master Seafood
Mau pilih yang mana? Mau cicipi kuliner khas Jogja seperti gudeg atau sekedar ngopi-ngopi bersama teman dan rekan kerja? Semuanya bisa dilakukan  di Jogja Paradise. Untuk yang pergi bersama anggota keluarga yang cukup banyak, tidak perlu takut kehabisan tempat karena Jogja Paradise mempunyai area yang cukup luas dan bisa menampung banyak orang. Setiap akhir pekan pengunjung akan dihibur oleh live performance beberapa band Jogja.


Fasilitas yang super lengkap

Alasan lain kenapa Jogja Paradise sampai saat ini menjadi food court terbaik di Jogja adalah karena fasilitas yang cukup lengkap dan tidak bisa ditemukaan di tempat lain. Mulai dari parkiran yang cukup luas dan dapat menampung ratusan sepeda motor dan mobil. Yang paling penting, parkir di Jogja Paradise itu gratis alias tidak dipungut biaya sama sekali.



Salah satu hal yang paling penting dalam era milenial ini adalah WiFi. Tidak perlu takut kehilangan sinyal saat akan mengunggah foto selfie kita bersama teman karena seluruh area Jogja Paradise tersedia WiFi gratis untuk pengunjung. Jadi perut bisa tetap kenyang dan eksis di media sosial tetap bisa jalan terus.

Taman hijau di Jogja Paradise


Mushola, tempat bermain anak, dan area terbuka untuk event adalah beberapa fasilitas lain yang juga ada di Jogja Paradise. Yang membedakan Jogja Paradise dengan food court yang ada di Jogja tentu saja adalah adanya taman hijau yang persis berada ditengah-tengah. Taman ini memberikan udara segar serta pemandangan yang cukup cantik.

Co-working space & Meeting room



Mungkin banyak yang belum tahu kalau Jogja Paradise juga mempunyai co-working space & meeting room. Selain sebagai tempat untuk berwisata kuliner, Jogja Paradise juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk bekerja maupun meeting dengan rekan-rekan bisnis.

Menu andalan di Bless Coffee


Co-working space terletak di lantai 2 Bless Coffee and Eatery. Hanya dengan Rp30.000/hari, kita sudah dapat menikmati akses internet yang cepat guna menunjang pekerjaan. Selain itu kita juga akan mendapatkan free coffee. Tidak perlu khawatir saat bekerja karena di Bless Coffee cukup banyak pilihan menu mulai dari burger, toast bread, atau sop buntut dan berbagai pilihan minuman. Sementara untuk meeting room di Jogja Paradise bisa menampung mulai dari 10 sampai dengan 300 orang lengkap dengan LCD dan proyektor.



Jogja Paradise Food Court

  • Alamat: Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman (Sebrang The Rich Hotel)
  • Jam operasional: Setiap hari mulai pukul 10.00 - 22.00 WIB. Khusus untuk Bless Coffee buka sampai pukul 24.00
  • No telp:  (0274) 622 616 



,
Dari luar tempat ini memang sedikit terlihat menyeramkan. Terkesan seperti angker dan tidak terawat. Namun saat masuk ke dalam, kesan tersebut seketika hilang dan berubah menjadi tempat yang menyenangkan. Untuk yang suka ngebir dan kebetulan sedang berada di Jogja. Tempat yang satu ini wajib untuk dikunjungi.




Tap House Beer Garden Jogja terletak di Jalan Jlagran No.18 Pringgokusuman atau berada disebelah selatan pintu parkir barat Stasiun Tugu. Jaraknya hanya sekitar 250 meter dari kawasan Malioboro dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki.



Tempat ini memang memanfaatkan sebuah rumah lawas kosong yang sudah lama tidak ditempati yang disulap menjadi sebuah tempat yang sangat Instagramable. Sebagian besar bangunan masih dipertahankan keasliannya seperti tembok-temboknya yang dibiarkan mengelupas sehingga batu batanya terlihat dengan jelas. Bagian tengah dengan atap yang terbuka membuat udaranya cukup segar.

Baca juga: Lawas 613 Cafe Prawirotaman



Yang paling unik adalah kita masih bisa melihat bekas sumur lengkap dengan alat untuk menimba air. Beberapa tanaman rambat tampak mempercantik dindingnya. Ada juga 2 pohon yang tetap dibiarkan tumbuh dan membuat tempat ini semakin unik.







Tap House Beer Garden memiliki ruang yang cukup luas. Ada pilihan tempat indoor maupun outdoor dengan berbagai pilihan tempat duduk. Mulai dari bean bag yang ada di ruangan paling belakang, kursi-kursi kayu yang ada diruangan tengah dan outdoor, atau sofa-sofa yang berada di dekat sumur. Suasananya seperti sedang ngebir di rumah teman sendiri.





Ada banyak merk dan jenis bir yang dijual di sini. Mulai dari bir impor sampai bir-bir lokal seperti Bintang, Anker, Bali Hai, Panther, dan Kuda Putih. Untuk yang tidak suka minum bir, masih ada beberapa minuman lain yang tersedia mulai dari berbagai macam jus sampai dengan minuman lainnya. Untuk yang suka sisha, di Tap House Beer Garden ini juga menyediakan sisha.

Baca juga: Coffee and Beyond, Tempat Nongkrongnya Anak Gaul Pekalongan





Tap House Beer Garden buka setiap hari mulai pukul 18.30 sampai 02.00 pagi. Khusus untuk akhir pekan, Tap House Beer Garden buka sampai dengan pukul 03.00 pagi. Ada live music atau DJ performance setiap weekend.


Penasaran ingin merasakan suasananya?
,

Tempat yang wajib dikunjungi saat liburan di Jogja dan sekitarnya tentu saja adalah candi-candinya yang merupakan peninggalan dari kerajaan-kerajaan kuno yang dulu pernah ada di Pulau Jawa. Tidak hanya cantik, candi-candi tersebut penuh dengan nilai sejarah masa lampau yang bisa kita pelajari. 

Banyak diantara candi-candi tersebut dahulunya sempat terkubur oleh abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi dan baru ditemukan kembali pada masa kolonial Belanda. Bahkan Candi Sambisari yang terletak di Kalasan baru ditemukan pada sekitar tahun 1960-an oleh seorang petani yang sedang mencangkul kebunnya. Setelah ditemukan, candi-candi tersebut dipugar sesuai dengan bentuk aslinya.


Beberapa candi yang paling banyak dikunjungi antara lain Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Plaosan, dan Candi Ijo. Borobudur terkenal dengan kemegahan bahkan disebut-sebut sebagai candi Buddha terbesar di dunia. Prambanan terkenal dengan kecantikannya bangunannya serta kisah penciptaannya yang konon hanya dilakukan hanya dalam waktu satu malam saja. 


Sementara Candi Plaosan terkenal dengan kisah cinta romantis antar insan berbeda agama. Candi Plaosan dibuat oleh seorang raja yang menganut agama Buddha dan dipersembahkan untuk permasurinya yang beragama Hindu. Tidak heran jika kita bisa melihat perpaduan unsur dua agama di Candi Plaosan.


Candi Ratu Boko dan Candi Ijo sama-sama terletak diatas bukit. Kedua candi ini terkenal dengan pemandangan matahari terbenamnya yang sangat cantik. Dari kedua candi tersebut kita juga bisa menikmati pemandangan Jogja dari ketinggian.

Tapi apakah ada yang pernah dengar tentang Candi Abang? 

Candi yang satu ini memang kalah populer dibandingkan dengan candi-candi yang lain. Padahal letaknya tidak terlalu jauh dari Candi Ratu Boko dan Candi Ijo.
Candi ini biasa dikenal dengan sebutan Bukit Teletubiesnya Jogja. Ya, karena bentuk fisik candi ini sekarang sudah tertutup oleh rumput hijau dan lebih tampak seperti sebuah bukit. Bahkan pada musim kemarau, rerumputan yang hijau tersebut akan mati dan Candi Abang berubah menjadi seperti sebuah bukit yang tandus.


Penampakan candi yang sudah tertutup tanah
Jika kita naik ke puncak Candi Abang, disela rerumputan kita bisa melihat bongkahan batu bata merah yang tersisa. Batu bata merah tersebut merupakan bahan yang digunakan untuk membangun candi. Oleh karena itu candi ini dikenal dengan nama Candi Abang yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah candi merah.


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta, Candi Abang merupakan sebuah candi Hindu yang dibangun pada abad ke-9 pada masa kerajaan Mataram Kuno. Candi ini dibangun diatas bukit karena orang Hindu percaya bahwa dewa-dewi selalu bersemayam di tempat yang tinggi.


Keunikan dari Candi Abang yang menggunakan batu bata merah sampai sekarang masih menjadi penelitian oleh banyak ahli. Karena pada umumnya candi-candi yang berada disekitar Pulau Jawa dibangun dengan menggunakan batu andesit. Batu bata merah lazimnya hanya digunakan pada pembangunan candi-candi oleh kerajaan yang berlokasi di Jawa Timur dengan usia candi yang jauh lebih muda.


Walaupun sudah tidak bisa melihat bentuk candinya seperti apa. Di sini kita masih bisa menikmati suguhan pemandangan alam yang cukup cantik dan menenangkan. Candi yang masuk dalam wilayah Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman ini terletak di tengah perkebunan jati milik penduduk dan jauh dari keramaian.

Akses kendaraan bermotor hanya bisa sampai ke tempat parkir yang dikelola oleh penduduk sekitar. Selanjutnya untuk menuju ke lokasi candi kita harus berjalan kaki kurang lebih sejauh 100 meter melalui jalan setapak. Tapi untuk yang menggunakan sepeda motor bisa tetap membawa sepedanya sampai di lokasi candi.


Gunung Merapi tampak gagah di kejauhan


Jika cuaca sedang cerah, dari sini pada pagi hari kita bisa menikmati kecantikan Gunung Merapi yang tampak berdiri kokoh di sisi utara Jogja. Pemandangan tersebut dipercantik dengan persawahan hijau yang membentang luas diselingi rumah-rumah penduduk yang tampak kecil dari kejauhan. Sesekali kita juga bisa melihat pesawat terbang yang baru saja lepas landas dari Bandara Adi Sutjipto. Sementara di sisi lain kita bisa melihat perbukitan yang mengelilingi Jogja.

Sementara jika kita datang ke Candi Abang pada sore hari, kita akan disuguhi dengan pemandangan matahari terbenam atau sunset yang sangat cantik. Suasana damau lebih terasa pada sore hari karena suara tongperet yang saling bersahutan. Binatang yang satu ini memang sudah jarang dijumpai terutama di wilayah perkotaan.

Baca juga: Sunset Indah di Candi Abang


Penduduk desa yang sedang menggembala domba


Candi Abang sesekali masih digunakan oleh penduduk sekitar untuk menggembala domba-domba peliharaan mereka pada sore karena rerumputan disekitar tempat ini memang tumbuh subur. Tempat ini juga menjadi tempat bermain yang menyenangkan bagi anak-anak kampung. Selepas pulang sekolah atau sebelum pergi mengaji di TPA banyak anak-anak yang menyempatkan waktu untuk bermain di Candi Abang. 

Tidak ada retribusi atau biaya masuk untuk menikmati keunikan Candi Abang ini. Kita hanya dikenakan tarif parkir Rp2.000 untuk satu sepeda motor.

Unik bukan Candi Abang ini?





,
Bulan kemarau seperti sekarang ini adalah salah satu waktu terbaik bagi para pemburu matahari terbenam atau sunset. Senja di musim kemarau tampak menjadi lebih sempurna dengan suguhan pemandangan saat sang surya hendak menenggelamkan diri diperaduannya.

Ada banyak tempat untuk menikmati keindahan senja di Jogja. Salah satunya adalah Bukit Watu Gupit yang terletak tidak terlalu jauh dari Pantai Parangtritis. Tempat ini biasa dikenal juga dengan nama Bukit Paralayang.

Tempat berlatih olahraga paralayang


Bukan tanpa alasan tempat ini dikenal dengan nama Bukit Paralayang. Awalnya bukit yang terletak di Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul ini hanya dijadikan sebagai tempat berlatih atlet paralayang di Jogjakarta. Di sini angin cukup terasa kencang karena perbukitannya berbatasan langsung dengan laut.



Beberapa tahun terakhir ini Bukit Paralayang tidak hanya digunakan sebagai tempat bermain paralayang, masyarakat umum juga mulai melirik tempat ini sebagai salah satu spot untuk menikmati keindahan senja di pesisir selatan Jogja. Dari sini kita bisa melihat garis pantai selatan Jogja yang sangat panjang dengan sangat jelas. Banyak yang mengatakan bahwa sunset di sini merupakan salah satu pemandangan sunset terbaik yang ada di Jogja. Dengan catatan kalau cuaca sedang cerah.




Akses ke puncak Bukit Paralayang sekarang sudah semakin mudah karena sudah dibangun tangga dari semen yang mempermudah pengunjung. Dulu, untuk bisa menikmati pemandangan dari atas bukit kita harus terlebih dahulu melewati jalan setapak berbatu. Beberapa lampu penerangan pun sudah ada dibeberapa titik menuju puncak. Jadi tidak perlu takut lagi saat turun kembali menuju ke parkiran.

Cafe sederhana dengan pemandangan cantik


Selain itu di sini sekarang juga terdapat beberapa cafe sederhana yang menjual minuman dan makanan seperti es kelapa muda sampai dengan nasi goreng. Beberapa kursi kayu bisa dipilih pengunjung untuk menikmati makanan yang sudah dipesan. Yang paling istimewa adalah pemandangannya. Sejauh mata memandang kita akan disuguhi birunya air laut yang terlihat menghampar begitu luas. Sebelum matahari terbenam, kita bisa menghabiskan waktu terlebih dahulu di sini.



Untuk yang ingin datang ke sini, pastikan dahulu bahwa kendaraan yang akan kamu bawa dalam kondisi yang sangat baik terutama rem. Karena ada beberapa tanjakan cukup tinggi dengan jalanan berbatu yang harus dilalui sebelum sampai di parkiran. Tanjakan yang paling tinggi adalah tanjakan terakhir sebelum sampai lokasi. Untuk yang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor, kalau memang pada tanjakan sebelumnya tidak terlalu kuat. Ada baiknya untuk yang membonceng dibelakang turun terlebih dahulu demi keselamatan. Sementara itu pada saat pulang jalanan cukup gelap dan sepi, jadi harus lebih ekstra hati-hati



Cukup mudah untuk menemukan Bukit Parang Endog ini. Dari kawasan Pantai Parangtritis kita bisa mengambil jalur lurus menuju ke arah Panggang atau jalur yang sama menuju ke Queen South Resort. Sudah ada cukup banyak petunjuk jalan yang bisa ditemui dipinggir jalan yang akan mempermudah kita menuju ke lokasi.  Untuk bisa memasuki kawasan Bukit Parang Endog kita harus membayar tiket masuk seharga Rp5.000/orang dan parkir untuk sepeda motor Rp2.000.

Walaupun udara pada sore di sini cukup membuat gerah, tapi jangan lupa untuk membawa jaket karena angin malam cukup kencang berhembus.


,

Saya bukan tipe orang yang selalu membuat daftar tempat yang harus dikunjungi saat jalan-jalan. Sama seperti kunjungan ke Solo kali ini. Tujuan utamanya hanya ingin mengunjungi De Tjolomadoe yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Selebihnya adalah ide spontan saat berada di jalan.

Kebetulan cuaca Solo akhir-akhir ini memang sedang panas-panasnya, sepertinya matahari tepat berada diatas ubun-ubun. Bukan hanya bikin kulit terbakar, tenggorokan rasanya juga sangat kering mirip tanah di musim kemarau yang lama tidak terkena air hujan. Tenggorokan sepertinya juga harus segera disiram agar tidak terlalu kering.

Tanpa pikir panjang, langsung buka Instagram dan cari rekomendasi kuliner di Solo yang segar-segar buat ngademin suasana siang ini yang panas membara. Tapi rasanya tidak ada satu pun makanan yang cukup bisa menarik perhatian. Lebih karena kebanyakan sudah terlalu mainstream atau karena letak tempatnya yang cukup jauh untuk dikunjungi. Selain itu beberapa kuliner juga banyak dijumpai di Jogja.

Setelah cukup lama memilih, akhirnya ingat kalau di Pasara Gede Hardjonagoro Solo ada beberapa penjual dawet telasih yang cukup bisa menyegarkan tenggorokan.

Sudah ada sejak tahun 1930-an


Karena sebelumnya sudah pernah mencoba Dawet Selasih Bu Watik, kali ini sengaja mencoba penjual lain yang letaknya berdekatan. Dan pilihannya jatuh kepada Dawet Telasih Bu Dermi. Walaupun tempatnya lebih kecil, tapi pembelinya tidak kalah ramai. Harus siap-siap antri kalau ingin menikmati kesegarannya. Lokasinya berada ditengah Pasar Gede Solo di dekat los ayam goreng.



Ternyata, Dawet Telasih Bu Dermi ini merupakan salah satu pelopor es dawet telasih yang ada di Pasar Gede Solo. Bahkan Dawet Telasih Bu Dermi ini sudah ada sejak tahun 1930-an atau sejak awal berdirinya Pasar Gede Hardjonagoro Solo. Kini tempat ini sudah dikelola oleh generasi ketiga dengan tetap mempertahankan resep aslinya. Makanya tidak heran kalau Dawet Telasih Bu Dermi ini selalu dicari banyak orang tiap harinya, terutama oleh wisatawan dari luar kota yang sedang berkunjung ke Solo. Seperti dawet telasih sudah menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba saat jalan-jalan ke Solo.



Untuk yang belum tahu, dawet telasih itu terdiri dari dawet , jenang sumsum, tape ketan, dan tentu saja biji telasih (selasih) yang disiram dengan kuah santan yang telah dicampur dengan gula merah. Selain itu juga ditambah dengan es batu untuk lebih menyegarkan.

Rasanya perpaduan antara rasa manis, gurih, dan sedikit asam. Rasa manis berasal dari gula jawa yang dicampurkan dengan santan. Rasa gurih dihasilkan oleh santan dan jenang sumsum. Sementara tape ketan menyumbangkan sedikit rasa asam. Tapi perpaduan ketiga rasa tersebut justru yang membuat minuman khas Solo yang satu ini disukai.




Hanya ada satu bangku yang tidak terlalu panjang yang ada di warung Dawet Telasih Bu Dermi ini. Bangku tersebut hanya bisa memuat kurang lebih 3 orang. Selebihnya pembeli lain harus rela berdiri dan bersempit-sempitan dengan para pengunjung pasar yang wara-wiri. Dawet Telasih Bu Dermi ini buka setiap hari mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Harganya cukup murah, hanya Rp9.000/porsi.

Langganan Presiden Joko Widodo



Tidak hanya masyarakat umum, Presiden Joko Widodo juga merupakan salah satu pelanggan tetap Dawet Telasih Bu Dermi ini. Sebelum menjadi presiden seperti sekarang ini, Bapak Joko Widodo dan Ibu Iriana sering datang langsung ke Pasar Gede untuk mencicipi kesegaran Dawet Telasih Bu Dermi. Walaupun sekarang sudah tidak pernah datang langsung lagi, katanya setiap pulang ke Solo Presiden Jokowi masih sering mengirim ajudannya untuk membeli dawet telasih ini.

Jadi kalau ke Solo, jangan lupa cicipi kesegaran Dawet Telasih Bu Dermi ini.










,
Airy Terminal Tirtonadi MT Haryono 80 Solo

Mungkin seperti cinta yang bisa datang pada pandangan pertama, ini adalah pengalaman pertama saya yang membuat saya jatuh cinta pada Airy Rooms. Kebetulan bulan lalu saya mendapat voucher sebesar Rp200.000 dari Google Local Guides dan Airy Rooms yang bisa digunakan untuk menginap diseluruh Airy Room di Indonesia tanpa minimal traksaksi. Saat ini jaringan Airy Rooms sudah ada di 72 kota di Indonesia.

Setelah menimbang cukup lama, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan voucher tersebut untuk menginap di Solo. Kebetulan sedang benar-benar butuh liburan tapi tidak punya banyak waktu. Solo dipilih karena letaknya yang cukup dekat Jogja dan bisa dijangkau dengan menggunakan kereta api dalam waktu kurang lebih satu jam. Selain itu di Solo juga terdapat cukup banyak Airy Rooms yang bisa dipilih.

Booking dan pembayaran Airy itu sangat mudah

Selain bisa menggunakan website Airy Rooms, pemesanan juga bisa dilakukan melalui aplikasi Airy yang bisa di unduh di Playstore. Dengan aplikasi ini tentu saja akan mempermudah karena #KapanAjaBisa memesan hotel yang kita inginkan. 

Dari banyak pilihan Airy Rooms yang ada di Solo, saya akhirnya memilih Airy Terminal Tirtonadi MT Haryono 80 Solo dengan harga Rp189.306/malam untuk Airy Rooms Superior Double termasuk sarapan untuk 2 orang.



Tidak hanya mudah saat pemesanan, pembayaran Airy Rooms pun sangat mudah. Ada berbagai pilihan untuk membayar. 
  1. Transfer bank (ATM Bersama, Prima, Alto, dan e-banking)
  2. Kartu Kredit (Visa dan Mastercard)
  3. BRI ePay
  4. CIMB Clicks
  5. Bayar melalui Indomaret terdekat
Nah sangat mudah kan?

Setelah melakukan pembayaran kita akan mendapat email konfirmasi dari pihak Airy Rooms yang bisa kita tunjukan ke pihak hotel saat check-in

Airy Rooms itu murah, tapi tidak murahan

Mungkin banyak yang berpikir bahwa menginap di hotel murah itu pasti akan menakutkan dan membosankan karena fasilitas yang kurang. Eitsss, tapi jangan salah. Airy Rooms itu memang murah, tetapi tidak murahan.

compliment untuk tamu


Banyak fasilitas yang bisa kita nikmati mulai dari AC, TV cable, Wifi, air minum gratis, perlengkapan mandi, dan hot shower seperti yang ada di Airy Terminal Tirtonadi MT Haryono 80 Solo ini. Yang menarik lagi adalah setiap tamu akan mendapat satu kotak complimentary yang berisi snack-snack favorit. Lumayan kan bisa dinikmati sambil menonton TV di kamar.

perlengkapan mandi gratis

Lokasi strategis sampai kolam renang

Airy Rooms yang saya pilih lokasinya sangat strategis, dekat dengan Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan yang merupakan pintu masuk wisatawan dari luar kota yang ingin berlibur di Solo. Cukup berjalan kaki kurang lebih selama 10 menit dari Terminal Tirtonadi, saya sudah sampai di hotel.

Proses check-in tidak membutuhkan waktu yang lama. Cukup menunjukan email konfirmasi yang saya dapat dari Airy, saya sudah bisa dengan segera menuju ke kamar diantar oleh petugas resepsionis hotel yang selalu ramah.

kamar dilengkapi dengan TV, meja kerja, dan cermin


Walaupun harganya cukup murah, tetapi kebersihan kamar dan kamar mandi cukup terjaga. Kamar dilengkapi dengan meja kerja, cermin, lemari pakaian yang cukup besar, dan meja kecil disamping tempat tidur.

Ada kolam renangnya


Alasan lain yang membuat saya mantap memilih Airy Terminal Tirtonadi MT Haryono 80 Solo adalah fasilitas kolam renang yang dimiliki hotel ini. Pasti banyak yang tidak akan percaya kalau hotel dengan harga di bawah Rp 200.000/malam bisa punya fasilitas kolam renang. Iya kan?

restoran hotel


Pengalaman pertama ini benar-benar membuat saya jatuh cinta dengan Airy. Untuk liburan selanjutnya, Airy tentu saja akan menjadi pilihan pertama saya saat akan mencari penginapan atau tiket pesawat terbang. Apalagi Airy sering memberikan diskon dari 20-70 %.

Yakin tidak mau coba pakai Airy?







,
Tanggal 24 Maret 2018 lalu Presiden Republik Indonesia Jokowi baru saja meresmikan sebuah tempat wisata sekaligus pusat kebudayaan baru di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang dikenal dengan nama De Tjolomadoe. Tidak tanggung-tanggung, penyanyi dan musisi kaliber dunia seperti Anggun dan David Foster turut memeriahkan acara peresmian tersebut.



De Tjolomadoe terletak di Jalan Adi Sucipto No. 1 Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar yang hanya berjarak sekitar 10 menit perjalanan dari Bandara Adi Sumarmo. Yang unik adalah De Tjolomadoe menempati bekas Pabrik Gula Colomadu yang sudah berhenti beroperasi sejak tahun 1998 lalu akibat krisis ekonomi. Setelah ditutup, bangunan PG Colomadu terbengkelai dan tidak terawat. Pemerintah melalui joint venture bernama PT Sinergi Colomadu yang didirikan bersama antara PT Pembangunan Perumahan, PT Jasa Marga Properti, dan PT Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko melakukan revitalisasi untuk mengubah bekas pabrik gula yang mangkrak menjadi sebuah tempat wisata baru tanpa mengubah bangunan asli dan mempertahankan kekayaan sejarahnya sebagai cagar budaya dengan melibatkan beberapa pakar di bidang sejarah, budaya, dan arsitektur.

Dibangun pada tahun 1861 oleh KGPA Mangkunegara IV

Pabrik Gula Colomadu didirikan oleh KGPA Mangkunegara IV pada 8 Desember 1861. Karena menghasilkan laba yang sangat besar, bangunan pabrik kemudian diperluas dengan pembangunan gedung baru pada tahun 1928. PG Colomadu bahkan pernah menjadi pabrik gula terbesar di Asia Tenggara. Keseluruhan bangunannya mempunyai luas sekitar 1,3 hektar dan berada pada tanah seluas 6,4 hektar.



Kemegahan bangunan dengan gaya Indies dengan atap limasan ini masih kita saksikan lengkap dengan cerobong asap yang tinggi  kokoh berdiri ditengah-tengah bangunan pabrik. Di halaman pabrik juga terdapat beberapa rumah tua yang dahulu digunakan sebagai rumah dinas administrateur PG Colomadu.

Bekas menara air dan power house


Berubah menjadi De Tjolomadoe

Kini bekas bangunan PG Colomadu ini dikenal dengan nama De Tjolomadoe. Walaupun sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi, revitalisasi belum sepenuhnya selesai dikerjakan pada saat tulisan ini dibuat. Masih banyak pekerjaan konstruksi yang terus dilakukan dibeberapa bagian. Pengunjung masih bebas masuk tanpa dipungut biaya. Walaupun sudah berubah fungsi, nama-nama ruangan yang ada tetap dipertahankan.

Stasiun Gilingan

Stasiun Gilingan


Ruangan pertama yang akan kita lihat saat memasuki De Tjolomadoe adalah Stasiun Gilingan. Ruangan yang luasnya mencapai 2.079 meter persegi ini dahulunya digunakan sebagai tempat untuk melakukan pemerahan terhadap cacahan tebu yang baru masuk dari tempat penimbangannya. Stasiun Gilingan ini sekarang dijadikan sebagai museum. Di sini kita bisa melihat beberapa pajangan foto lama PG Colomadu sebelum revitalisasi.

PG Colomadu sebelum revitalisasi


Beberapa mesin raksasa yang dulu digunakan untuk memerah tebu tampak berada ditengah ruangan dengan letak lantai yang lebih tinggi dari lantai utamanya. Tegel lawas berwarna hitam kuning tampak mempercantik seluruh ruangan ini.

Stasiun Penguapan

Stasiun Penguapan


Melewati Stasiun Gilingan, masih dengan nuansa lantai yang sama kita akan memasuki Stasiun Penguapan. Pemandangan khas dari ruangan ini adalah tabung-tabung besar yang tampak berjajar rapi dibawah langit-langit gedung. Tempat ini dahulunya digunakan sebagai tempat untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada nira encer. Stasiun Penguapan ini nantinya akan digunakan sebagai shopping arcade atau tempat untuk berjualan berbagai jenis kerajinan tangan.

Stasiun Ketelan

Stasiun Ketelan


Stasiun Ketelan mempunyai luas 1.326 meter persegi. Di sini terdapat beberapa ketel tekanan rendah yang menghasilkan uap untuk menggerakkan mesin-mesin yang ada di PG Colomadu. Rencananya Stasiun Ketelan ini nantinya akan difungsikan sebagai restoran, exhibition, dan comunity venue.

Stasiun Karbonatasi

Stasiun Karbonatasi


Ruangan seluas 971 meter persegi ini digunakan sebagai tempat untuk memurnikan kembali gula yang telah dibuat melalui proses karbonatasi atau pengkristalan. Ruangan Stasiun Karbonatasi memang terlihat lebih kecil dibandingkan dengan ruangan lainnya. Lantainya pun hanya menggunakan semen berbeda dengan ruangan lain yang menggunakan tegel cantik. Stasiun Karbonatasi sekarang digunakan sebagai tempat penjualan berbagai souvenir seperti batik.

Besali

Bagian depan Besali


Besali berada tepat dibelakang Stasiun Karbonatasi. Besali dahulu digunakan sebagai ruang perawatan atau perbaikan berbagai suku cadang mesin pabrik. Kini tempat ini digunakan sebagai restoran, tempat pertunjukan musik, dan berbagai kegiatan seni lainnya.

Tjolomadoe Hall

Tjolomadoe Hall menemempati bangunan belakang pabrik yang dibangun pada tahun 1928. Ruangan ini luasnya mencapai 1.400 meter persegi dan dapat menampung sekitar 3.000 orang. Tjolomadoe Hall dibagi menjadi 3 bagian yaitu concert hall, art performance venue, dan convention. Ditempat ini lah Anggun dan David Foster tampil saat peresmian. Ruangan ini dahulunya merupakan tempat memasak nira kental menjadi kristal.

Untuk yang ingin belajar tentang sejarah dan cagar budaya, De Tjolomadoe ini bisa menjadi pilihan tempat yang bisa dikunjungi di Solo. Terutama untuk yang sebelumnya pernah berkunjung ke sini sebelum bangunan ini direvitalisasi seperti sekarang untuk melihat perbedaannya.