,
Selain berkunjung ke tempat wisatanya, yang wajib dilakukan juga saat berkunjung ke satu kota tentu saja adalah mencicipi makanan khasnya. Walaupun mungkin bisa dijumpai disekitar tempat tinggal kita, tapi menikmati kuliner ditempat aslinya pasti punya sensasi tersendiri. Apalagi kalau ngomongin masalah rasa, pasti lebih otentik.

Jogja itu tidak hanya punya banyak tempat wisata yang menarik saja, kota budaya ini juga punya banyak sekali kuliner khas yang wajib untuk dicicipi. Mulai dari makanan berat sampai jajanan khas yang konon dahulu merupakan salah satu camilan favorit Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Berikut ini adalah daftar 10 kuliner khas Jogja yang wajib dicicipi:


1. Gudeg Pawon

Jogja sangat identik dengan makanan yang satu ini. Hampir disetiap sudut kota bahkan sampai masuk kampung sekalipun kita bisa dengan mudah menemukan penjual makanan yang terbuat daru nangka muda ini. Gudeg bisa dijadikan sebagai menu sarapan, makan siang, bahkan makan malam sekalipun. Kelezatan gudeg berasal dari perpaduan rasa manis daging nangkanya dan rasa pedas dari smbal krecek.

Antrian Gudeg Pawon
Dari sekian banyak penjual gudeg yang ada di Jogja, yang paling unik adalah Gudeg Pawon. Di sini pembeli bisa melihat langsung proses memasak nasi dan gudegnya langsung di pawon (dapur). Sensasi mengantri dan merasakan sedikit hawa hangat dari kayu bakar yang membara tidak bisa didapatkan ditempat lain. Warung yang terletak di Jalan Janturan UH/IV No.36 Umbulharjo, Kota Yogyakarta ini buka setiap hari mulai pukul 22.00 dan biasanya habis hanya dalam beberapa jam saja. Bahkan sebelum warungnya buka, sudah banyak orang yang mengantri.

2. Gudeg Manggar Bu Dullah

Banyak yang belum tahu bahwa konon awalnya dulu gudeg pertama kali justru dibuat dengan menggunakan kembang kelapa atau manggar. Namun karena bahan bakunya yang lebih sulit didapatkan, akhirnya gudeg nangka lah yang justru yang semakin banyak dikenal orang. Saat ini hanya ada beberapa penjual gudeg manggar yang masih bertahan terutama di daerah Bantul. Salah satunya adalah Bu Dullah.

Gudeg Manggar Bu Dullah


Bu Dullah awalnya hanya membuat gudeg manggar sebagai hantaran untuk menantu dan besannya yang berada di luar kota. Namun karena banyak yang mengatakan kalau gudegnya enak, beliau mulai membuka warung di rumahnya yang berada di Jebugan, Serayu, Bantul sejak 30 tahunan yang lalu. Gudeg yang terbuat dari manggar punya tekstur yang lebih kasar namun dengan rasa yang lebih gurih.

3. Mie Lethek Mbak Lilis

Secara penampilan, kuliner yang satu ini memang kurang menarik karena warnanya mienya yang kusam. Lethek dalam bahasa Indonesia artinya memang kotor atau kusam. Tapi dibalik warnanya yang kurang menarik tersebut ada kelezatan dan asupan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh, terutama bagi yang sedang menjalankan diet sebagai pengganti nasi karena kadungan glikemiknya lebih rendah. Mie lethek berbahan dasar gaplek atau singkong kering dan tepung tapioka yang diproses secara tradisional dengan tenaga manusia dan bantuan sapi saat penggilingan bahan-bahannya. Mie lethek juga tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali. 

Mie Lethek Mbak Lilis

Mie lethek merupakan makanan khas dari Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Namun sekarang sudah tidak perlu jauh-jauh ke Srandakan lagi karena ditengah kota pun ada warung mie lethek yaitu Mie Lethek Mbak Lilis yang lokasinya di Jalan Sukonandi 12 tidak terlalu jauh dari Stadion Mandala Krida.

4. Mides Mbak Anik

Mides merupakan singkatan bakmi pedes. Buat yang suka makanan pedas, mides ini wajib dicoba. Mides merupakan makanan khas di daerah Pundong, Bantul dan sekitar. Bahannya sama seperti mie lethek yaitu dari singkong tapi mides punya bentuk yang mirip kwetiauw.


Mides Mbak Anik


Mides dimasak dengan beberapa bumbu dan bahan tambahan lain seperti ebi yang membuat aroma dan rasanya cukup khas. Ada 2 pilihan, mides godog dan mides goreng. 
Mides disajikan dengan tambahan mentimun dan kol mentah. Salah satu pelopor yang menjual mides adalah Mides Mbak Anik yang berada di Desa Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Warung ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu.


5. Jadah Tempe Mbah Carik

Kaliurang menjadi salah satu tempat plesiran bagi keluarga Keraton Yogyakarta. Pada waktu itu Sri Sultan Hamengkubuwono IX tidak sengaja menemukan penjual jadah tempe yang ada disekitar Kaliurang. Karena penasaran beliau mencoba dan ternyata sangat menyukai. Sejak itu beliau sering mengutus abdi dalem untuk membeli jadah tempe di Kaliurang  dan membawanya ke Keraton.

Jadah Tempe Mbah Carik


Banyak yang menyebut jadah tempe sebagai burger-nya Jogja karena cara makannya yang harus ditumpuk terlebih dahulu. Jadah  tempe terdiri dari tempe bacem dan jadah beras ketan. Perpaduan rasanya antara gurih dan manis. Kalau ke Kaliurang, jangan lupa cicipi Jadah Tempe Mbah Carik ini. 

6. Rujak Es Krim Pak Paino

Pernah coba makan rujak yang dikasih tambahan es krim? Cuma ada di Jogja seperti. Kalau baru jalan-jalan dan belajar sejarah di Puro Pakualaman, jangan lupa untuk mencicipi rujak es krim. Ada beberapa pedagang rujak es krim yang ada diseputar Pakualaman. Namun pionirnya adalah Rujak Es Krim Pak Paino yang berada di Jalan Harjowinatan persis berada di pertigaan. Pak Paino sudah mulai berjualan es krim sejak tahun 1990-an. 

Rujak Es Krim Pak Paino


Rujak es krim ini sangat cocok disantap pada siang hari saat cuaca sedang terik-teriknya. Rasa asam, manis, dan pedas yang berasal dari rujak berpadu sempurna dengan es krim atau es puter yang dingin.


7. Sate Klatak Pak Bari

Sate kambing khas dari Imogiri, Bantul ini menjadi sangat terkenal karena pernah menjadi lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra. Menikmati sate ini bisa membawa kita dalam romansa yang pernah dirasakan juga oleh Rangga dan Cinta. Lokasi Sate Klatak Pak Bari ini berada di dalam Pasar Wonokromo, Pleret, Bantul.

Sate Klatak Pak Bari


Sate klatak ini cukup unik. Tidak cuma karena bumbu yang digunakan, tetapi juga tusuk sate yang digunakan saat membakar. Jika biasanya tusuk sate dibuat dari bambu, tusuk sate klathak menggunakan jeruji besi roda sepeda motor. Oleh karena itu ukuran sate klatak cukup besar jika dibandingkan dengan sate pada umumnya. Sementara untuk bumbu, sate klatak menggunakan bumbu yang sangat sederhana. Hanya garam dan tambahan bawang merah saja. Tapi Jangan salah, rasa sate ini cukup nikmat di lidah.


8. Thiwul Ayu Mbok Sum

Jenis tanah yang berkapur di wilayah Kabupaten Gunungkidul dan sebagian daerah di Kabupaten Bantul membuat penduduknya kesulitan untuk menanam padi. Sebagai penggantinya penduduk kemudian menanam singkong yang relatif lebih mudah tumbuh dan tidak memerlukan banyak air. Oleh karena itu olahan makanan yang terbuat dari singkong menjadi makanan pokok, salah satunya adalah thiwul.

Thiwul Ayu Mbok Sum


Thiwul yang dulu selalu identik dengan makanan kampung sekarang sudah menjadi makanan kekinian dan diminati banyak orang. Salah satunya adalah dengan membuat berbagai varian rasa seperti yang ada di Thiwul Ayu Mbok Sum Mangunan ini. Selain rasa asli, di sini kita bisa mencicipi thiwul dengan rasa cokelat, vanila, atau keju. Buat yang penasaran rasa thiwul seperti apa, bisa mampir ke Thiwul Ayu Mbok Sum sekalian jalan-jalan ke Kebun Buah dan Hutan Pinus Mangunan.

9. Mangut Lele Mbah Marto

Sebagian besar dari kita mungkin banyak yang merasa jijik dengan hewan yang satu ini. Tapi pandangan ini pasti akan berubah setelah mencicipi Mangut Lele Mbah Marto yang sudah melegenda sejak tahun 1970-an ini. Dengan bumbu rahasianya, Mbah Marto menyulap lele menjadi makanan yang lezat.


Mangut Lele Mbah Marto


Yang unik, saat berada di sini kita seperti sedang berada di rumah simbah sendiri. Semua pembeli harus masuk ke dapur untuk mengambil makanan yang ingin dinikmati. Karena selain mangut lele masih ada beberapa menu lain seperti gudeg. Dapurnya pun sangat khas rumah-rumah kampung jaman dulu yang masih menggunakan kayu bakar sebagai sumber api. Mangut Lele Mbah Marto terletak tidak jauh dari Kampus ISI Yogyakarta tepatnya di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.

10. Sate Ratu

Sate dengan bumbu kecap atau bumbu kacang sepertinya sudah biasa ya. Bagaimana kalau coba cicipi kelezatan sate dengan bumbu merah di Sate Ratu ini. Bumbu yang digunakan di Sate Ratu adalah bumbu racikan cabe merah yang terinspirasi dari sate yang ada di Lombok tanpa taburan bumbu macam-macam. Daging ayam dalam setiap tusuknya cukup besar namun tetap empuk.


Sate merah


Walaupun masih terbilang baru, tapi kelezatan Sate Ratu sudah dicicipi orang dari 67 negara. Penasaran seperti apa kelezatan sate yang sangat terkenal dikalangan para bule ini? Langsung saja ke Jogja Paradise Foodcourt yang ada di Jalan Magelang tepat di depan The Rich Hotel Yogyakarta.

,

Kalau dengar kata lumpia, pasti yang terbersit pertama kali tentu saja adalah Semarang. Makanan olahan peranakan Cina dan Jawa ini memang sudah lekat dengan Semarang. 

Tapi jangan salah, di Jogja juga ada satu penjual lumpia yang setiap hari selalu rame diburu pembeli. Tak hanya untuk dinikmati di tempat, tetapi juga dijadikan alternatif oleh-oleh atau cemilan selama perjalanan pulang dari Jogja. Namanya adalah Lumpia Samijaya atau banyak orang mengenalnya dengan nama Lumpia Mutiara.



Nama Samijaya diambil dari nama sebuah toko yang terasnya dijadikan tempat berjualan lumpia sejak 40 tahunan yang lalu. Nah Toko Samijaya ini letaknya tepat di depan Hotel Mutiara di kawasan Malioboro. Oleh karena itu banyak yang menjadikan Hotel Mutiara sebagai patokan saat akan mencari lumpia ini. Jadilah banyak orang yang mengenalnya dengan nama Lumpia Mutiara.

Lumpia Samijaya dijajakan dengan menggunakan gerobak sederhana seperti pedagang kaki lima pada umumnya yang ada di Malioboro. Ada beberapa kursi plastik yang disediakan untuk para pembeli yang ingin langsung menikmati langsung. Jangan takut kelewatan, karena setiap pembeli dicatat nama dan pesanannya sesuai urutan. Kalau pesanan kita sudah matang, nama kita akan dipanggil beberapa kali.



Isian Lumpia Samijaya ini berbeda dengan lumpia yang di Semarang. Kalau biasanya isian lumpia menggunakan rebung, Lumpia Samijaya menggunakan irisan bengkoang yang dicampur dengan tauge, daging ayam, dan wortel. 

Khusus untuk lumpia yang spesial ditambah dengan telur puyuh. Semua bahan isian tersebut sudah masak terlebih dahulu dengan menggunakan bumbu rahasia. Kulit lumpianya pun dibuat sendiri, jadi rasanya cukup spesial, ga sama dengan lumpia di tempat lain.



Satu lagi yang spesial dari Lumpia Samijaya ini, yaitu parutan bawang putih yang ditaruh di atas lumpia yang sudah digoreng sebagai pelengkap. Harga Lumpia Samijaya untuk yang biasa adalah Rp4.500, sementara untuk yang spesial adalah Rp5.000.



Jadi kalau jalan-jalan ke Malioboro, jangan lupa cicipi jajanan yang satu ini.



,



Teknologi saat ini memang sangat mempermudah kehidupan sehari-hari manusia. Mulai dari urusan yang ringan seperti membeli makanan sampai dengan membayar listrik. Dahulu jika kita ingin membeli makanan, kita harus pergi sendiri menuju warung yang akan kita tuju. Bukan hanya waktu, kita juga butuh banyak tenaga untuk sekedar melakukannya. Tapi sekarang cukup dengan gawai yang kita punya dan duduk santai di rumah, kita bisa membeli makanan yang kita inginkan bahkan bisa sekalian diantar ke rumah. Lebih praktis bukan?

Teknologi kini hampir menjangkau semua aspek kehidupan, termasuk jasa pengiriman paket. Untuk yang punya bisnis online shop, pasti sudah tidak asing lagi dengan kegiatan kirim paket ke pelanggan. Bisa dibilang perusahaan ekspedisi adalah salah satu ujung tombak bagi banyak online shop. Kini dengan hadirnya Paxel, kirim paket dan logistik pun lebih mudah.


Untuk yang belum tahu, Paxel merupakan perusahaan startup dibidang ekspedisi pengiriman barang yang hadir di Indonesia pada pertengahan tahun 2018 ini. Dengan motto "Antarkan Kebaikan", Paxel menjadi pelopor aplikasi berbasis pengiriman barang pertama di Indonesia dengan layanan same day service. Barang yang dikirim hari ini, bakal nyampe juga hari ini dengan garansi maksimal 8 jam sampai  jika dikirim sebelum jam 3 sore. Bahkan antar kota sekalipun khusus untuk wilayah yang sudah tersedia layanan Paxel seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo, dan menyusul beberapa kota besar lain yang ada di Indonesia. Untuk yang punya bisnis makanan seperti frozen food, jasa pengiriman seperti ini yang dicari. Karena makanan tidak terlalu lama berada dalam perjalanan.



Kalau biasanya kita direpotkan dengan urusan kiriman barang karena harus pergi ke agen terlebih dahulu, dengan Paxel kita cukup anteng di rumah karena Happiness Hero yang akan menjemput  barang ke tempat tinggal kita. Waktunya pun kita bisa tentukan sendiri melalui aplikasi yang sekarang sudah bisa diunduh melalui Appstore dan Playstore. Begitu juga untuk penerima, waktu delivery barang juga bisa ditentukan sesuai permintaan.

Paxel menyediakan tempat yang disebut dengan loker untuk para penggunanya yang mungkin sering tidak ada di rumah dan takut terlewatkan saat Hero datang mengantarkan paket. Dengan loker ini paket akan disimpan dan diambil kapan saja oleh penerima.

Kelebihan lain dari Paxel adalah tarif pengirimannya yang flat. Pengiriman tidak dihitung berdasarkan jarak atau berat barang, tetapi hanya dikelompokkan menjadi 3 jenis ukuran yaitu small, medium, dan large serta 1 ukuran custom. Berat maksimal tiap ukuran adalah 10 KG. Tarif ini tentu saja akan membuat biaya pengiriman lebih murah. Biaya pengiriman bisa dibayar dengan menggunakan saldo Paxel atau uang tunai.



Cara penggunaan aplikasi ini cukup mudah. Jika sudah terbiasa menggunakan aplikasi ojek online, pasti akan langsung paham. Cukup dengan memasukan alamat kita, alamat pengiriman berdasarkan peta, lalu jenis ukuran barang yang akan dikirim. Setelah itu tinggal melengkapi data lain seperti nama pengirim, no telepon, alamat email serta jam berapa barang bisa diambil di rumah. 

Melalui aplikasi Paxel kita juga bisa memantau progress pengiriman barang kita sudah sampai mana. Begitu juga pada saat barang sudah sampai lokasi pengiriman kita bisa melihat siapa yang foto siapa yang menerima barang tersebut. Lebih aman kan menggunakan Paxel, jadi tidak ada ketakutan barang salah kirim ke tempat lain.



Untuk yang ingin mencoba antarkan kebaikan dengan paxel, segera unduh aplikasinya dan nikmati kemudahannya. Jangan lupa gunakan kode referal "padmasedan" untuk mendapatkan saldo gratis sebesar Rp100.000.

,
Dalam rangka merayakan ulang tahun saya yang kesekian tanggal 9 November 2018 lalu. Saya memutuskan untuk rehat sejenak dari pekerjaan dan melakukan liburan tipis-tipis ke Kledung, Temanggung berbekal voucher hotel hadiah lomba punya teman yang hampir habis masa berlakunya. 


Ga terlalu jauh, hanya sekitar 2 jam perjalanan menggunakan sepeda motor dari Jogja. Niatnya memang hanya ingin sedikit menjauh dari Jogja dan menikmati waktu di hotel saja. Kalau dilihat dari internet, suasana hotelnya cukup tenang.


Sengaja memulai perjalan sekitar jam 5.00 pagi dengan pertimbangan supaya jalanan belum terlalu ramai dan bisa menikmati pemandangan. Tapi sayang sekali karena semalaman Jogja diguyur hujan dengan cukup deras, tidak ada pemandangan cantik yang bisa dilihat selama perjalan. 


Tidak nampak Merapi dan Merbabu yang selalu muncul di pagi hari dan menyambut siapa saja yang akan meninggalkan Jogja. Begitu juga si kembar Sindoro dan Sumbing yang sama sekali tidak terlihat karena tertutup awan.



Walaupun sangat kecil kemungkinannya, saya tetap berharap kalau matahari tiba-tiba muncul dan bersinar pada saat tiba di Embung Kledung sekitar pukul 07.00. Karena daya tarik utama dari embung ini adalah latar belakang Gunung Sindoro dan Sumbing yang tampak berseberangan. 

Tapi sayangnya harapan tinggal harapan, matahari tak kunjung muncul sedangkan kabut semakin tebal. Akhirnya diputuskan untuk langsung pergi ke Dieng Kledung Pass Hotel yang memang letaknya tidak terlalu jauh dari embung. Siapa tau boleh masuk kamar awal buat istirahat. Karena sebenarnya mata masih cukup ngantuk karena semalam kurang tidur.



Tapi karena hari itu ada 3 bus rombongan yang menginap di Dieng Kledung Pass Hotel. Saya baru bisa masuk kamar sekitar pukul 12.00 siang menunggu tamu sebelumnya keluar. Sambil nungguin pukul 12.00, coba lihat-lihat Google Map ada wisata atau tempat yang menarik apalagi disekitar hotel. 

Karena niatnya memang ga pengen jauh-jauh dari hotel. Akhirnya diputuskan lah untuk mengunjungi Goa Maria Taroanggro yang jaraknya hanya sekitar 2 km saja dari hotel. Goa Maria Taroanggro ini boleh dibilang tempat wisata ziarah umat Katholik yang masih cukup baru. Bukan hanya umat Katholik saja yang diperbolehkan masuk, semua orang bisa masuk ke dalam kawasan ini. Selain ada gua Maria, di dalamnya juga terdapat ruang diorasi dan juga patung Yesus yang cukup besar.

Selesai berkeliling Gua Maria Taroanggro, ternyata waktu masih pukul 11.00. Rasanya terlalu awal kalau harus kembali ke hotel. Yang pasti kamar pasti juga belum siap. Ngopi jadi salah satu solusi untuk menghabiskan waktu. 

Kebetulan di area parkir ada cafe sederhana yang bernama nDeso Coffee. Saya bukan pecinta kopi, tapi karena tidak ada tempat lain akhirnya mampir ke sini menunggu pukul 12.00. Kopi yang ada di sini berasal dari perkebunan yang berada di lereng Sindoro dan Sumbing.



Waktu yang ditunggu tiba juga. Tepat pukul 12.00 akhirnya bisa masuk kamar hotel juga. Dieng Kledung Pass Hotel ini beralamat di Jalan Raya Parakan Wonosobo, Kertek, Wonosobo. Lokasinya persis diantara gapura batas kabupaten Temanggung dan Wonosobo.



Dieng Kledung Pass Hotel ini sepertinya satu-satunya hotel yang cukup besar yang berada di jalur menuju ke Wonosobo dari Temanggung. Jika dilihat dari luar, hotel ini hanya tampak seperti hotel lawas yang membosankan. Terdiri dari 3 lantai dengan model bangunan yang kuno.


Memasuki kamar hotel, kita akan disambut dengan perabotan yang juga tidak kalah lawasnya. Mulai dari pintu sampai dengan lemari dan meja lengkap dengan TV tabungnya. Setiap kamar dilengkapi dengan teras dan balkon yang bisa digunakan untuk bersantai.



Sempat bingung karena tidak melihat pintu kamar mandi? Dalam hati mikir jangan-jangan kamar mandinya barengan kaya kos-kosan. Tapi ternyata setelah diulik-ulik, pintu kamar mandinya menyatu dengan lemari baju. Jadi satu pintu lemari tersebut adalah pintu rahasia menuju ke kamar mandi. Berasa kaya nonton film jaman dahulu ga sih?

Kamar mandinya cukup besar karena ada bathtub juga. Yang penting adalah ada air hangatnya. Udara di lereng Sindoro dan Sumbing setiap harinya selalu berada dibawah 20 derajat Celcius. Jadi mandi dengan air hangat itu penting sekali. Apalagi sambil berendam di bathtub.



Ga perlu nanya ada AC apa enggak. Tanpa AC pun suhu udara di sini sudah cukup bikin menggigil. Apalagi buat orang yang biasa tinggal di kota. Walaupun ga bisa dibilang cukup empuk, kasur di Dieng Kledung Pass Hotel ini masih cukup nyaman untuk dibuat tidur. Karena yang paling penting adalah selimut tebal untuk menghalau udara dingin saat malam hari.



Kelebihan dari Dieng Kledung Pass Hotel ini tentu saja adalah pemandangannya yang luar biasa. Di depan hotel bisa lihat langsung Gunung Sumbing, sementara dibelakangnya ada Gunung Sindoro. Dengan catatan kalau cuaca sedang cerah dan ga tertutup kabut ya.


Jadi kalau bisa memilih, pilih kamar yang berada di lantai 2 atau 3 biar pemandangan kearah kedua gunung tersebut lebih leluasa. Kalau kamar yang berada di lantai paling bawah pemandangan kearah Sindoro dan Sumbing agak sedikit tertutup.



Beruntunglah pagi hari lalu Sindoro mau menampakan diri. Dari dalam kamar pun bisa terlihat dengan sangat jelas. Rasanya tenang dan adem banget pikiran bisa lihat pemandangan secantik itu langsung dari kamar. Coba kalau bisa lihat setiap hari. Pasti stress berkurang dan hidup bisa lebih menyenangkan.

Sebenarnya Dieng Kledung Pass Hotel ini punya kolam renang yang berada di depan hotel. Tapi sayangnya, waktu kemarin di sana kolamnya tampak tidak terisi air. Mungkin sedang dikuras atau dalam perbaikan. Tapi walaupun ada airnya sekalipun ga akan berenang juga sih. Mengingat udara yang cukup dingin. Kecuali kalau isinya air hangat.




Di belakang hotel terdapat taman yang menyatu dengan perkebunan penduduk. Ada juga gazebo atau pendopo yang biasa digunakan untuk acara-acara pesta seperti pernikahan. Sepertinya seru juga kalau buat pelaminan dengan latar belakang Gunung Sindoro.



Di depan hotel terdapat restoran yang digunakan untuk tempat sarapan tamu hotel dan juga masyarakat umum yang memang sedang melintas disekitar Kledung. Menu sarapannya memang tidak banyak, hanya ada pilihan nasi soto atau nasi rawon dengan tambahan minum teh anget. Selain kedua makanan tersebut dikenakan biaya seperti tamu umum. Rasa rawonnya memang tidak bisa dibilang enak, tapi masih bisa diterima oleh lidah dan perut.

Kalau ada kesempatan lagi, masih pengen menikmati waktu di Dieng Kledung Pass Hotel ini. Yang penting bukan pada saat musim hujan seperti sekarang ini supaya bisa dapat pemandangan yang lebih cantik.



,
Selain rasa makanan yang enak, alasan lain yang menjadi penentu saat orang memilih restoran atau tempat makanan tentu saja adalah suasananya. Jika suasananya cukup menyenangkan,pasti orang akan betah berlama-lama atau bahkan sering-sering berkunjung ke tempat tersebut. Suasana pedesaan yang adem dengan persawahan hijau sepertinya saat ini mulai diburu banyak orang. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya restoran yang lokasinya berada ditengah perkampungan dan jauh dari pusat kota. Untuk orang kota yang sudah terbiasa dengan hiruk pikuk lalu lintas jalanan yang macet, tempat seperti ini bisa menjadi tempat untuk sejenak bersantai dan menikmati suasana yang masih alami.



Tidak hanya Sleman saja yang  punya tempat-tempat makanan dengan nuansa pedesaan. Bantul juga ternyata punya restoran dengan nuansa pedesaan yang cukup khas dan tidak kalah menarik. Salah satunya adalah Warung Omah Sawah Tembi.



Warung Omah Sawa Tembi terletak di Dukuh Tembi, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul yang dapat ditempuh kurang lebih selama 15 menit perjalanan dari Malioboro dengan menggunakan kendaraan pribadi. Warung Omah Sawah Tembi cukup mudah ditemukan karena letaknya berada dipinggir jalan raya.



Jika dilihat dari luar, Warung Omah Sawah Tembi memang hanya tampak seperti sebuah warung kecil biasa. Namun jika sudah masuk ke dalam, baru lah kita bisa menikmati suasananya. Sebuah pendopo yang sangat khas Jawa tampak dikelilingi persawahan yang hijau. Pendopo dibangun tanpa sekat sama sekali sehingga kita bisa melihat langsung kearah persawahan yang ditengahnya terdapat jalan kampung. Pada sore hari kita bisa melihat aktivitas penduduk yang hendak pulang menuju ke rumah dari sawah atau anak-anak yang bersepeda sepulang dari TPQ. 





Beberapa menu andalan di Warung Omah Sawah Tembi antara lain nasi goreng hijau,nila bakar, ayam bakar, nila goreng, ayam goreng, mangut lele, tumis kembang pepaya, tumis daun pepaya, tumis genjer, dan lodeh lombok ijo. Selain itu tersedia juga menu khusus untuk rombongan. Untuk menu rombongan maksimal harus memesan satu hari sebelumnya.



Waktu paling tepat untuk datang ke Warung Omah Sawah Tembi adalah menjelang sore hari. Selain  menikmati pemandangan persawahan yang adem, kita juga akan disuguhi dengan penampakan matahari terbenam yang cantik. Ditambah lagi dengan suara kodok yang bersahutan yang membuat suasana menjadi lebih  syahdu.
,


Apa yang biasa kamu lakukan untuk menghabiskan malam akhir pekan bersama teman atau pasangan?  Kalau jalan-jalan ke mall atau nonton bioskop sepertinya sudah biasa ya. Untuk yang mau coba malam mingguan yang berbeda, bisa coba datang ke Grand Quality Hotel yang berada di Jalan Adi Sutjipto Maguwo. Karena di sana setiap Jumat dan Sabtu ada acara seru yang bernama "Weekend Well Spent with eXpression Band".

Acara seru ini dimulai pukul 20.00 WIB bertempat di D'Lounge Grand Quality Hotel. eXpression Band siap menemani malam akhir pekan kita dengan membawakan lagu-lagu pilihan. Selain itu kita juga bisa request lagu favorit kita. Dijamin akhir pekan kita akan lebih terasa santai dan menyenangkan selayaknya akhir pekan yang memang harus dinikmati tanpa beban.



Sebagai teman untuk bersantai, kita bisa mencicipi kelezatan thai tea dan sepotong cake cukup dengan membayar Rp30.000/orang saja. Selain itu juga ada berbagai jenis minuman lain seperti cocktail yang bisa dipilih di D'Lounge Grand Quality Hotel.



Ruangan D'Lounge yang memang tidak terlalu besar membuat suasana menjadi lebih hangat dan intim. Kursi yang ada cukup nyaman untuk digunakan berlama-lama menghabiskan waktu sambil mendengarkan lagu-lagu dari eXpression Band.

Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi GQ Hotel Yogyakarta
Jl. Laksda Adisucipto no 48 Yogyakarta Telp: 0274-485005 atau
MELDA : 081227472233 ( WA )
ARLIS : 085600924332 (WA)

,
Ngomongin masalah kuliner atau makanan memang tidak akan pernah ada habisnya. Salah satu alasannya adalah karena makanan merupakan kebutuhan pokoknya manusia yang tidak bisa tergantikan. Namun sekarang ini kuliner tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan pokok saja,tetapi sudah menjadi salah satu gaya hidup. Tidak mengherankan jika bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan dan diminati oleh banyak orang. Bahkan dari tahun ke tahun, bisnis kuliner berkembang semakin pesat.

Bisnis kulliner di era digital seperti sekarang ini tidak hanya sebatas tentang rasa makanan yang dijual saja, tetapi juga tentang food creative media digital atau teknik menyajikan makanan menjadi terlihat menarik dan mengundang selera dalam visual media digital. Hal ini akan sangat berguna ketika kita kan membuat buku menu atau mengiklankan makanan yang kita jual melalui majalah atau media digital lain seperti Instagram.



Saya cukup beruntung karena bisa hadir dalam acara Workshop Optimizing Content & SEO Instagram for F&B bersama Luminos yang diselenggarakan di The Rich Hotel Yogyakarta pada Kamis, 13 September 2018 lalu. Dari acara ini saya bisa mendapat banyak sekali ilmu tentang membuat food photography yang bagus sekaligus online marketing.

Belajar food photography bersama Wimbo Prakoso

Ada yang belum tahu siapa Wimbo Prakoso? Untuk yang hobi kuliner pasti sudah tidak asing dengan nama yang satu ini. Dia merupakan salah satu food photographer yang sudah cukup terkenal dan pernah bekerjasama dengan banyak brand ternama di Indonesia. Pengikutnya di Instagram saat ini sudah mencapai 28 ribu orang lebih. Profesinya saat ini bermula dari hobinya yang suka kulineran.

Menurut Wimbo Prakoso, untuk menghasilkan foto makanan yang menarik tidak selalu harus mengandalkan kamera yang mahal. Karena ponsel jaman sekarang pun banyak yang sudah memiliki kualitas sangat baik, walaupun penggunaannya masih terbatas.



Food photography dibagi menjadi 3 jenis yaitu Foodporn, advertorial,dan lifestyle. Foodporn biasanya digunakan untuk media iklan seperti daftar menu, poster, dan banner. Foodporn hanya menampilkan makanan saja dengan jelas dalam sebuah foto. Sementara itu tipe advertorial biasanya digunakan oleh sang fotografer sebagai portofolio. Bukan cuma makanan saja yang ada dalam foto jenis ini, makanan  ditampilkan dengan berbagai properti lain sesuai dengan tema yang ingin ditampilkan agar foto terlihat lebih bercerita. Yang terakhir adalah jenis food photography lifestyle. Dalam jenis foto ini makanan dipadukan dengan interaksi manusia di dalamnya agar foto bisa terlihat lebih humanis.

Ada 3 jenis angle foto yang bisa digunakan dalam food photography. Yaitu:
  • Flatlay: Teknik pengambilan foto dari atas makanan atau tempat yang lebih tinggi. Dengan teknik ini kita bisa memperlihatkan semua makanan yang ada di atas meja dengan posisi yang sejajar.
  • Eye level: Teknik pengambilan foto makanan dari ketinggian mata. Teknik yang satu ini berguna untuk memperlihatkan properti lain yang ada disekitar makanan.
  • Frog view: Teknik pengambil foto dengan posisi sejajar atau berada sedikit dibawah obyek. Teknik ini berfungsi untuk memperlihatkan bentuk tinggi dari makanan yang akan difoto.

Selain teknik yang benar, penataan makanan menjadi salah satu kunci untuk mendapatkan foto makanan yang lebih menarik.

Instagram Marketing bersama Dosen Jualan

Selain belajar food photography bersama Wimbo Prakoso, dalam workshop ini juga diajarkan Instagram marketing oleh Dosen Jualan. Instagram sampai saat ini masih menjadi salah satu alat pemasaran yang cukup mumpuni dalam dunia digital. Banyak orang di Indonesia yang setiap harinya menghabiskan cukup banyak waktunya hanya untuk membuka Instagram. Walaupun fiturnya cukup terbatas, namun jika dikelola dengan cukup baik Instagram bisa memberikan dampak yang cukup baik untuk bisnis kuliner kita.Instagram mempunyai kemampuan mendeliver tampilan visual foto yang kita hasilkan. 

Salah satu hal yang penting saat akan menggunakan Instagram untuk pemasaran adalah dengan mengisi bio Instagram kita dengan menaruh kata kunci yang berhubungan dengan bisnis kita. Selain bio yang menarik, cara kita untuk mendapatkan lebih banyak follower di Instagram adalah personal branding dan juga penggunaan tagar yang menarik. Setiap postingan yang kita unggah di Instagram setidaknya ada 3 jenis tagar yaitu tagar jualan, tagar yang relevan dengan jualan kita,dan tagar yang sedang trending. Ketiga tagar tersebut dapat membantu kita untuk menambah pengikut Instagram. Untuk memperoleh tagar yang relevan dengan kata kunci yang kita gunakan bisa melihat di http://web.stagram.com.

Sifat manusia sekarang ini adalah selalu ingin yang lebih praktis. Oleh karena itu jangan lupa membuat link chat langsung ke Whatsapp kita. Caranya adalah dengan menulis wa.me/628657XXXXXX (nomer telp kita) pada kolom website di bio Instagram. Dengan cara ini orang tidak perlu lagi repot-repot untuk mencatat nomer telpon kita dan langsung bisa menghubungi kita.


Food Creative Media Digital bersama Luminos

Untuk belajar lebih lanjut  tentang food photography.Saat ini Luminos membuka beberapa kelas dan juga kursus singkat. Kenapa harus Luminos?
  1. Luminos dilengkapi dengan peralatan profesional. Ruang praktik dilengkapi dengan peralatan yang sesuai dengan perkembangan dunia industri creative media creator yang modern. Properti pendukung pembelajaran yang beraneka ragam, modern, dan rapi. Ruangan teori yang nyaman, dilengkapi dengan AC, smartboard, proyektor, dan glassboard.
  2. Kelas terdiri dari 10% teori dan 90% praktik secara langsung. Praktik yang konsisten, konstan, dan berkelanjutan terbukti efektif memudahkan siswa mempelajari materi dan mengembangkan potensi diri. Hal ini yang membuat Luminos menjadi salah satu lembaga pendidikan media creative digital yang berbeda dan tidak akan ditemukan di tempat lain.
  3. Tenagag pengajar profesional terbaik di bidangnya dengan memadukan professional creative creator dan education creative creator. Professional creative creator merupakan praktisi dari lingkup dunia industri food photographer, food stylish, food blogger, dan food creative lainnya. Sedangkan education creative creator adalah pengajar akademik yang berasal dari Kota Yogyakarta ataupun dari dari luar Yogyakarta. Selain itu juga dengan mendatangkan tamu praktisi profesional sebagai pengajar khusus dalam setiap programnnya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Luminos bisa menghubungi Ahmad Harisatu Zakaria di nomer telpon 081-2592-3292. 




Ion's International Education 




,


Sate dengan bumbu kacang atau bumbu kecap sepertinya sudah biasa dan banyak dijumpai di Jogja. Tapi pernah kah mendengar atau bahkan mencoba sate merah yang ada di Sate Ratu? Sate yang satu ini memang tidak menggunakan bumbu kacang melainkan menggunakan racikan cabe merah yang dicampur dengan bumbu rahasia hasil olahan sang pemiliknya langsung yang terinspirasi dari bumbu sate yang ada di Lombok.



Secara tampilan, sate merah ini memang terlihat sangat sederhana. Hanya ada beberapa tusuk sate berwarna kemerahan tanpa taburan bumbu. Tapi soal rasa, dijamin akan membuat lidah kita bergoyang karena bumbunya yang sangat terasa dan meresap. Rasanya perpaduan antara pedas dan gurih. Rahasia kelezatan sate merah ini berasal dari proses perendaman sate ke dalam bumbu rahasia sebelum dibakar. Selain itu sate merah ini juga menggunakan fillet daging ayam merah pilihan dengan potongan yang cukup besar.


 
Selain sate merah, menu lain yang wajib di coba di Sate Ratu adalah lilit basah. Pernah coba sate lilit dari Bali? Lilit basah ini memang mirip dengan sate lilit. Bedanya adalah lilit basah dimasak dengan cara dikukus dan dibentuk kotak-kotak. Lilit basah disajikan bersama acar timun dengan taburan bawang goreng serta sedikit kuah dengan rasa gurih. Kedua makanan tersebut paling enak disantap saat masih hangat bersama dengan nasi putih.



Owner Sate Ratu Fabian Budi Seputro dan Maria Watampone memulai usaha kuliner pada tahun 2015 setelah memutuskan berhenti dari usaha dunia hiburan yang telah membesarkan namanya. Pada awalnya usaha kuliner tersebut bernama Angkringan Ratu yang berlokasi di Jalan Solo. Seperti angkringan pada umumnya, Angkringan Ratu menjual berbagai jenis sate yang diolah sendiri. Namun karena berbagai kendala, akhirnya pada Maret 2016 Angkringan Ratu berubah nama menjadi Sate Ratu dan hanya menjual 3 menu andalan yang paling laris yaitu sate merah, lilit basah, dan ceker tugel.



Yang unik, Sate Ratu ini memang belum terlalu terkenal dikalangan orang Jogja sendiri namun justru sangat terkenal dikalangan turis luar negeri. Sampai saat ini Sate Ratu sudah dikunjungi oleh turis asing dari 67 negara. Sisi tembok sebelah barat bisa kita banyak sekali foto dan testimoni dari orang-orang yang pernah mencicipi kelezatan sate merah di sini. Selain itu Sate Ratu juga sering mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi seperti dari Bekraf dan Tripadvisor.
Ada yang penasaran juga dengan kelezatan sate merahnya?


Sate Ratu
- Jogja Paradise Foodcourt, Jalan Magelang KM 6 Sleman, Yogyakarta
- Buka setiap Senin-Sabtu, pukul 11.00-21.00 WIB


,



Selain karena makanannya yang enak, suasana yang tenang dan menyenangkan menjadi faktor penting lain saat orang akan memilih tempat makan. Makanan yang enak akan terasa lebih sempurna jika suasana tempat yang dikunjungi cukup nyaman. Pemandangan yang cantik dan Instagramable adalah sebuah nilai tambah. Terutama untuk para generasi muda jaman sekarang. Kuliner tidak hanya sekedar aktivitas makan saja, tetapi juga ajang untuk foto-foto untuk diunggah di media sosial.

Disawa Pawon memang terbilang masih cukup baru. Restoran yang berada di Jalan Sawahan Lor, Demangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman ini baru dibuka pada awal Agustus 2018 lalu. Disawa Pawon menawarkan konsep tradisional Jawa yang dipadukan dengan suasana alami pedesaan yang asri. Sesuai dengan namanya, Disawa Pawon berada ditengah persawahan serta perkebunan penduduk yang membuat suasananya sangat tenang.



Pemilik sekaligus penggagas restoran ini adalah kepala dusun dimana tempat ini berada. Disawa Pawon menjadi pelopor rencana pembentukan desa wisata. Disekitar Disawa Pawon memang terdapat beberapa wisata menarik yang nantinya akan lebih dikembangkan agar menarik lebih banyak pengunjung.




Menempati sebuah rumah limasan dan joglo yang cukup besar, Disawa Pawon memang mempunyai keunikan tersendiri. Pagar rumahnya yang dicat dengan warna hijau dan kuning senada dengan warna padi dan pepohonan yang ada disekitarnya. Menurut cerita pada jaman dahulu rumah joglo yang dicat merupakan simbol strata sosial warga yang lebih tinggi. Memasuki dalam rumah, kita akan disambut dengan ruangan luas tanpa sekat sampai ke dapur (pawon). Bahkan dibagian belakang pun tidak ada tembok sehingga kita bisa melihat langsung ke arah kebun warga.



Ada beberapa tiang penyangga rumah yang menjadi ciri khas rumah tradisional Jawa. Tiang-tiang tersebut dihiasi dengan tirai serta beberapa kukusan dari bambu yang digantung. Semua meja dan kursi yang ada Disawa Pawon semuanya menggunakan kayu.




Beberapa menu andalan di Disawa Pawon antara lain sate lilit, nila bakar, dan ayam goreng. Yang menarik adalah sebagian besar bahan yang digunakan merupakan hasil budi daya dari penduduk sekitar. Menu Disawa Pawon disajikan dengan cukup unik, nasi dibuat semacam tumpeng kecil yang biasanya digunakan pada acara-acara penting. Selain Untuk minuman,yang wajib dicoba di Disawa Pawon adalah kopi luwak dan es kelapa muda. Kopi luwak yang ada di sini diambil langsung dari para penghasil kopi luwak yang ada di Bali. Disawa Kopi juga menjual kopi luwak kemasan untuk dibawa pulang dengan harga yang lebih murah dibandingkan ditempat lain.



Untuk bisa lebih menikmati dan masuk dalam suasana tradisionalnya, Disawa Pawon juga menyediakan pakaian tradisional seperti kebaya,jarik, lurik, dan blangkon yang bisa digunakan pengunjung secara gratis.


Disawa Pawon

  • Jalan Sawahan Lor, Demangan, Wedomartani,Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
  • Telp: 0812-2973-4522
  • Buka setiap hari mulai pukul 11.00 - 23.00 WIB