Candi Sewu: Salah Satu Simbol Toleransi Antar Umat Beragama Pada Jaman Dahulu



Kerukunan antar umat beragama di Indonesia ternyata sudah terjalin sejak jaman dahulu kala. Salah satu buktinya bisa kita lihat dari keberadaan Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu dan Candi Sewu yang merupakan candi Sewu yang letaknya saling berdekatan. Kedua candi tersebut terletak di Kecamatan Prambanan yang masuk dalam wilayah perbatasan antara Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.



Candi Sewu merupakan candi Buddha terbesar dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Candi Borobudur yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Sewu diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-8 pada masa akhir pemerintahan Rakai Panangkaran.

Walaupun namanya Candi Sewu atau yang dalam Bahasa Indonesia berarti Candi Seribu, jumlah seluruh candi yang ada disini hanya berjumlah sekitar 249 candi saja yang terdiri dari 1 candi utama, 8 candi pengapit, 240 candi perwara. Namun karena gempa serta letusan Gunung Merapi yang pernah terjadi di Yogyakarta, hanya tinggal beberapa candi saja yang masih bisa dipugar dan bertahan sampai sekarang.

Seperti ciri candi Buddha pada umumnya, puncak Candi Sewu juga terdapat stupa. Namun bentuk candi ini lebih ramping dan tinggi seperti candi Hindu. Hal ini terjadi karena pada pemugaran yang dilakukan pada masa Raja Rakai Pikatan. Dia yang merupakan keturunan Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu menikahi putri dari Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Perkawinan ini akhirnya juga melahirkan percampuran budaya yang tercermin pada arsitektur Candi Sewu ini.


2 comments:

  1. Candi Sewu pintu masuknya di sebelah mana ya, mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masuknya bisa lewat Candi Prambanan atau kalau enggak lewat pintu belakang yang ada disebelah barat Candi Prambanan

      Delete